JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan bahwa pemerintah tidak bisa terus menerus memberikan subsidi kepada rakyatnya.
Menurut Kalla, sekaya apa pun sebuah negara, sumber dayanya akan habis apabila terus menerus memanjakan rakyat dengan subsidi kebutuhan pokok.
Hal ini disampaikan Kalla saat memberikan kuliah umum kepada Peserta Program Pendidikan Reguler (PPRA) ke-56 dan Program Pendidikan Singkat (PPSA) ke-21 Lemhanas Tahun 2017, di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (28/8/2017).
"Kita tak bisa memanjakan rakyat dengan subsidi. Banyak negara kaya, karena dia terlena dengan kekayaannya menjadi hancur," kata Kalla.
Kalla mencontohkan Venezuela, negara yang kaya akan cadangan minyak besar. Namun, karena terus memberikan subsidi dan memanjakan rakyatnya, kondisi Venezuela kini menjadi tidak kondusif.
"Sekarang lihat Venezuela untuk beli obat sakit kepala saja harus antre berjam-jam. Untuk beli roti harus antre berjam-jam," ucap Kalla.
Kalla pun sempat menyentil kebijakan subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang diambil selama sepuluh tahun atau dua periode era presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono. Kalla sendiri merupakan wakil presiden di periode pertama kepemimpinan SBY.
"Kita menyubsidi BBM kita begitu besar dalam waktu sepuluh tahun. Yang menikmati orang punya mobil seperti kita semua di sini," ucap Kalla.
(Baca juga: Wapres Sindir Kebijakan BLBI hingga Subsidi BBM di Masa Lalu)