Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kongres Media Siber, Wapres Ingatkan Substansi Lebih Penting dari Kecepatan

Kompas.com - 22/08/2017, 13:11 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengingatkan pentingnya peran media massa, khususnya media siber saat ini.

Menurut Kalla, benar tidaknya informasi yang diterima oleh masyarakat sangat tergantung dari pelaku media.

"Anda-lah yang pengaruhi opini orang di Indonesia. Anda-lah yang memberikan input setiap hari," kata Kalla saat meresmikan pembukaan Kongres I Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) 2017 di hotel Akmani, Jakarta, Selasa (22/8/2017).

"Kalau input itu benar maka benar pikiran orang. Kalau input-nya salah, ya tentu salah pikiran orang," ujar dia.

Kalla juga mengeluhkan bahwa mayoritas media siber saat ini yang mengesampingkan isi berita demi mengejar kecepatan berita.

Ia pun membandingkan bagaimana media massa konvensional terdahulu sangat konsentrasi dengan isi berita yang akan ditayangkan sebelum dikonsumsi masyarakat.

"Banyak berita-berita miring, tidak benar atau hoaks. Kalau dulu media konvensional surat kabar pagi, malamnya atau sorenya masih rapat redaksi untuk memilah mana yang baik dan yang tidak," kata dia.

"Sekarang media siber redakturnya ada di lapangan, terserah dia. Karena Anda takut kalah cepat dengan yang lain. Jadi bukan lagi konten berita yang penting, tetapi kecepatan yang lebih penting daripada isinya," ucap Kalla.

(Baca juga: 2016, Konten Berisi Ujaran Kebencian Paling Banyak Diadukan ke Polisi)

Karena itu, Kalla berharap AMSI bisa menyajikan informasi dan berita-berita yang obyektif dan netral kepada masyarakat, demi peran serta membangun bangsa.

"Bagaimana kita bisa menerima informasi dari anda yang mengedepankan obyektivitas, netralitas dan juga yang benar. Itulah harapan saya. Semoga ini memberikan manfaat kepada Anda semua dan kepada kita," ujar Kalla.

"Bangsa juga bisa bangun, bangsa juga bisa berubah apabila anda memberikan informasi yang baik kepada seluruh masyarakat. Seperti teori awalnya, sampah masuk, sampah keluar. Anda (kasih) sampah, sampah yang keluar. Anda kasih makanan enak, makanan enak yang keluar," kata dia.

Tak hanya itu, Kalla juga mengimbau para pelaku media untuk taat pada kode etik jurnalistik. Alasannya, lagi-lagi Kalla menegaskan bahwa media punya pengaruh yang sangat kuat untuk menggiring opini publik.

"Jadi itulah perlunya kita semua dan Anda punya etika. Kita memberikan informasi itu bisa mempengaruhi opini sekarang. Kalau Anda kasih hoaks maka terjadilah perkelahian di masyarakat. Jadi saya harap ini menjadi perhatian kita semua agar masyarakat damai," tutur Kalla.

Tak berbeda, Ketua Presidium AMSI Wenseslaus Manggut mengatakan, tidak dapat dipungkiri bahwa beberapa waktu ini Indonesia mengalami masalah dengan membanjirnya berita hoaks.

Imbasnya, media massa mainstream tenggelam dengan berita hoaks tersebut, terutama yang beredar di media sosial.

"Beberapa bulan lalu kita punya problem, fake news atau hoaks. Kita ikut tenggelam, tapi ini bukan soal tenggelamnya. Tapi kami punya tanggung jawab yang besar ke profesi ini," kata Wenseslaus.

"Begitu banyak konten fake news atau hoaks. Bahkan lebih banyak di-share daripada berita yang benar. Membereskan ini bukan hanya media sendirian. Perlu kerja sama semua pihak atasi itu. Kita kalau enggak mau rumah digital banyak tikus, ya tikusnya dibersihkan," tutur Wens.

Berdasarkan data AMSI, saat ini ada 300 media yang tergabung AMSI dari kurang lebih 43.000 media yang ada dari Sabang sampai Merauke, Indonesia. Dalam kongres I AMSI yang bertema "Menuju Media Siber Profesional, Kredibel dan Independen" tersebut diikuti 107 media, baik yang hadir langsung maupun hadir secara online.

Kompas TV Genderang Perang Lawan Hoaks di Medsos (Bag 1)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Pemberantasan Judi 'Online' Pekan Depan

Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Pemberantasan Judi "Online" Pekan Depan

Nasional
Ketua KPU Diadukan Lagi ke DKPP, Diduga Goda Anggota PPLN

Ketua KPU Diadukan Lagi ke DKPP, Diduga Goda Anggota PPLN

Nasional
KPK Duga Anggota DPR Ihsan Yunus Terlibat Pengadaan APD Covid-19

KPK Duga Anggota DPR Ihsan Yunus Terlibat Pengadaan APD Covid-19

Nasional
Projo Sebut Kemungkinan Prabowo Jadi Jembatan untuk Pertemuan Jokowi-Megawati

Projo Sebut Kemungkinan Prabowo Jadi Jembatan untuk Pertemuan Jokowi-Megawati

Nasional
Pakar Sebut Hakim MK Mesti Pertimbangkan Amicus Curiae Meski Bukan Alat Bukti

Pakar Sebut Hakim MK Mesti Pertimbangkan Amicus Curiae Meski Bukan Alat Bukti

Nasional
Bareskrim: 2 Oknum Karyawan Lion Air Akui Selundupkan Narkoba 6 Kali, Diupah Rp 10 Juta Per 1 Kg

Bareskrim: 2 Oknum Karyawan Lion Air Akui Selundupkan Narkoba 6 Kali, Diupah Rp 10 Juta Per 1 Kg

Nasional
Sekjen PDI-P: Otto Hasibuan Mungkin Lupa Pernah Meminta Megawati Hadir di Sidang MK

Sekjen PDI-P: Otto Hasibuan Mungkin Lupa Pernah Meminta Megawati Hadir di Sidang MK

Nasional
Peduli Kesejahteraan Masyarakat, PT Bukit Asam Salurkan Bantuan Rp 1 Miliar ke Masjid hingga Panti Asuhan di Lampung

Peduli Kesejahteraan Masyarakat, PT Bukit Asam Salurkan Bantuan Rp 1 Miliar ke Masjid hingga Panti Asuhan di Lampung

Nasional
Di Universität Hamburg Jerman, Risma Ceritakan Kepemimpinannya Sebagai Walkot dan Mensos

Di Universität Hamburg Jerman, Risma Ceritakan Kepemimpinannya Sebagai Walkot dan Mensos

Nasional
Kubu Prabowo Anggap 'Amicus Curiae' Sengketa Pilpres sebagai Bentuk Intervensi kepada MK

Kubu Prabowo Anggap "Amicus Curiae" Sengketa Pilpres sebagai Bentuk Intervensi kepada MK

Nasional
Sidang Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Dituntut 3 Tahun 5 Bulan Penjara

Sidang Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Dituntut 3 Tahun 5 Bulan Penjara

Nasional
Ajukan 'Amicus Curiae', Arief Poyuono Harap MK Tolak Sengketa Pilpres

Ajukan "Amicus Curiae", Arief Poyuono Harap MK Tolak Sengketa Pilpres

Nasional
Optimistis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

Optimistis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

Nasional
Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

Nasional
Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com