Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Deputi BPKP Sebut Ada Catatan pada Review Pengadaan E-KTP

Kompas.com - 28/08/2017, 13:25 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Iman Bastari, mengatakan, hasil review pengadaan e-KTP sudah sesuai prosedur.

Hal itu dikatakan Iman di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Kuningan, Jakarta, Senin (28/8/2017).

"Seingat saya sih semua prosedur sudah diikuti. Tapi dalam perjalanannya begitu saya tidak tahu," kata Iman.

Ketika ditanya apakah hasil review ada temuan penyimpangan dalam proses pengadaan e-KTP, Iman menjawab tidak tahu.

"Enggak tahu. Itu penyidik yang tahu. Karena tugas kami hanya mereview langkah-langkah," ujar Iman.

Baca juga: KPK Telusuri Uang Rp 4 Miliar yang Mengalir ke Markus Nari

Dia mengatakan, ada banyak dokumen soal pengadaan e-KTP yang di-review BPKP.

Dokumen itu, menurut Iman, berasal dari pihak yang melakukan pengadaan.

Sementara, saat ditanya lebih jauh soal kejanggalan yang ditemukan BPKP terkait proyek e-KTP, Iman menyerahkannya kepada penyidik.

"Waktu itu so far....mungkin penyidik yang lebih tahu deh, nanti saya salah," ujar dia.

Iman akhirnya menjelaskan bahwa pada review BPKP ada catatan soal pengadaan e-KTP.

"Waktu itu kita review ada catatan-catatan untuk diperbaiki, ada. Kan saya lupa," ujar Iman.

Baca: Jadi Tersangka Baru Kasus e-KTP, Ini Peran Markus Nari

Catatan apa yang harus diperbaiki, ia tak bisa menyampaikan karena sudah masuk materi penyidikan.

"Makanya saya bilang itu substansi penyidikan. Makanya saya enggak pas (ngomong)," ujar Iman.

Demikian pula saat ditanya apakah catatan dari BPKP sudah diperbaiki oleh pihak pengadaan, ia mengaku tak tahu.

"Saya enggak tahu, kan mereka yang bertanggungjawab, apakah mereka melakukan apa enggak, saya enggak tahu," ujar Iman.

Sebelumnya, Iman diperiksa sebagai saksi untuk kasus Setya Novanto, salah satu tersangka di korupsi e-KTP.

Ia menyatakan ditanya seputar tugasnya sebagai Deputi di BPKP. Saat itu,  pernah BPKP pernah melakukan review atas pengadaan e-KTP.

Sebagai eselon I saat itu, ia bertugas memberi pengarahan ke tim agar audit soal pengadaan e-KTP dilakukan dengan obyektif dan profesional.  

Kompas TV Apa Peran Johannes Marliem di Kasus E-KTP?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com