JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai tidak relevan apabila Presiden Joko Widodo dipanggil oleh Panitia Khusus Hak Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kalla menegaskan bahwa kerja hak angket KPK tak berhubungan dengan Jokowi.
"Enggak relevan, enggak ada hubungannya dengan Presiden," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (25/8/2027).
Hal ini disampaikan Kalla menanggapi pernyataan Wakil Ketua KPK Fahri Hamzah. Fahri sebelumnya mengusulkan agar Pansus Angket KPK memanggil Jokowi.
Presiden, menurut Fahri, perlu dihadirkan sebelum rekomendasi pansus diputuskan, namun setelah pansus memanggil KPK.
(Baca: Fahri Hamzah Usulkan Pansus Angket KPK Juga Panggil Presiden)
"Saya sendiri (mengusulkan) seharusnya Presiden dihadirkan," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (23/8/2017).
KPK dinilai kerap bekerja sendiri tanpa koordinasi dengan presiden. Fahri menuturkan, dalam forum pansus hak angket, DPR bisa menanyakan hal tersebut.
"Apakah memang menurut presiden wajar ada lembaga yang bekerja, satu sisi presidennya ngomong kemana-mana 'kita anti korupsi' tapi orang ditangkap ada setiap hari. Apa enggak ganjil di kepala presiden? Terus fungsi presiden dalam memberantas korupsi apa?" tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.