Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Ingin Perguruan Tinggi Islam Setara dengan Perguruan Tinggi Unggulan lain

Kompas.com - 23/08/2017, 13:18 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla hadir dan membuka Simposium Internasional Pendidikan Islam di Universitas Chaldun Jakarta, Rabu (23/8/2017). Dalam sambutannya, Kalla berharap perguruan tinggi (PT) Islam bisa setara dengan perguruan tinggi swasta atau negeri unggulan lainnya yang ada di Indonesia.

"Perguruan tinggi Islam yang kita dirikan belum mencapai kualitas yang tentu harus bersanding dengan perguruan tinggi lain. Rektor, dosen, dan mahasiswa harus bersatu untuk meningkatkan kualitas itu," kata Kalla.

Kalla pun menegaskan penting untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi Islam di Tanah Air di tengah menjamurnya lembaga pendidikan yang ada.

"Puluhan ribu pesantren, ribuan lembaga pendidikan Islam di tingkat perguruan tinggi di Indonesia. Pendidikan Universitas Islam Negeri saja ada 54, belum lagi pendidikan lain," ungkap Kalla.

 

(Baca: Jusuf Kalla: First Travel yang Harus Ganti Rugi, Bukan Pemerintah)

"Karenanya kami tak lagi butuh jumlah perguruan tinggi Islam yang terlalu banyak. Yang kami pertaruhkan hari ini adalah kualitas, bagaimana kami mencapai ilmu yang baik," lanjut dia.

Menurut Kalla, peningkatan kualitas perguruan tinggi Islam itu tujuannya tak lain untuk memajukan dan mencerdaskan bangsa.

"Tujuan kita adalah memajukan bangsa dengan adil makmur. Untuk mencerdaskan bangsa maka fungsi pendidikan sangat penting," tutup Kalla.

Kompas TV Wakil Presiden Jusuf Kalla  membuka Pameran Olahraga dan Kesehatan, Goifex 2017.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com