Soal lain yang juga tengah heboh adalah kasus First Travel. Puluhan ribu jamaah tertipu tidak bisa berangkat umroh karena uang yang sudah disetorkan tidak jelas keberadaannya. Berita terakhir menyebutkan total dana yang menguap mencapai jumlah yang sangat fantastis Rp 700 miliar.
PPATK menelusuri aliran dana dari dan ke rekening perusahaan dan rekening pribadi pasangan pemilik First Travel. Hasilnya, dana jemaah juga digunakan untuk pembelian aset pribadi.
Rekening bank perusahaan dan pribadi pasangan tersebut hampir kosong. Konon, uang tersebut diinvestasikan ke investasi abal-abal Pandawa dan menguap. Pasangan pemilik First Travel diberitakan lupa ke mana saja uang itu.
Tak menunggu lama, pihak-pihak tertentu menggunakan isu ini untuk kembali menggempur Pemerintah. Isu agama memang paling gampang dan paling sensitif dijadikan bungkus politik.
Entah siapa yang memulai, logika terbalik bermunculan meramaikan. Ada yang mengatakan bahwa mencabut izin First Travel berarti sama saja pemerintah Indonesia menutup kesempatan pemberangkatan umrah para jemaah.
Oleh karena itu, pemerintah diminta bertanggungjawab dengan memberangkatkan umrah para jemaah First Travel. Ada lagi yang menyerukan agar pemerintah Indonesia mengganti semua kerugian jamaah.
Isu sentimen etnis dan sentimen agama dengan cara biasa tidak mempan, isu First Travel pun digunakan sebaik-baiknya untuk kembali menggempur pemerintah.
Apakah pengalihan isu? Entahlah! Bagaimana dengan kasus e-KTP? Kasus mega korupsi ini terasa semakin berkurang gaungnya, silih berganti dialihkan dengan berbagai isu lain, terlebih jika dibungkus dengan agama.
Isu-isu dan berbagai gempuran yang terus menerpa pemerintahan Jokowi-JK ini akan semakin intensif menyongsong Pilpres 2019. Tiga serangkai isu yaitu etnis, agama, dan PKI plus ditambah bumbu “asing-aseng” akan terus digaungkan.
Mari kita terus selalu menjaga kewarasan politik kita. Pihak-pihak yang gerah akan semakin ganas mencari segala cara untuk mendapatkan kembali kekuasaan mereka. Baca juga: Perlawanan Koruptor dan Oligarki Berbungkus Agama dan Sentimen Etnis
God bless Indonesia. Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.