JAKARTA, KOMPAS.com - Besarnya ukuran surat suara yang disiapkan untuk Pemilu Serentak 2019 dikeluhkan warga.
Hal itu diungkapkan Sonti (40) warga Sindang Sono, Tangerang, saat mengikuti simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Serentak 2019 yang digelar di lapangan bola Kelurahan Sindang Sono, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (19/8/2017).
Menurut Sonti, dirinya merasa kurang nyaman selama berada di bilik suara. Sebab, surat suara yang akan dicoblos tidak bisa dibuka sepenuhnya.
"Kalau lebih kecil gampang, mudah gitu," kata dia.
Ia melanjutkan, setelah mencoblos tokoh politik pun, dirinya kesulitan melipat surat suara agar kembali seperti semula.
"Melipatnya juga susah, kelebaran," kata dia.
(Baca juga: KPU Gelar Simulasi Pemilu Serentak 2019
Hal lain yang dikeluhkan Sonti adalah kecilnya lubang kotak suara transparan. Namun demikian, ia mengapresiasi KPU karena kotak suara transaparan merupakan hal baru.
"Lebih bagus ini, tapi ya itu doang (masalahnya) lubangnya kecil," kata Sonti.
Hal senada diungkapan Kamsah (40) warga Sindang Sono yang juga ikut simulasi. Ia pun mengeluhkan sulitnya melipat surat suara setelah mencoblos.
"Saya bingung ngebukain kertas suaranya, sama ngelipet kertas suaranya lagi," kata Kamsah usai mencoblos.
Selain itu, karena pada 2019 nanti Pemilu dilakukan serentak maka jumlah surat suaranya menjadi lebih banyak, yakni lima lembar.
"Kertasnya lebih banyak saja. Ngantrenya banyak, kertas suaranya banyak," kata Kamsah.