Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puan: Megawati-SBY Tak Harus Selalu Bertemu Tiap Ada Acara di Istana

Kompas.com - 18/08/2017, 21:34 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menyambut baik pertemuan ibunya, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, dengan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Menurut Puan, pertemuan kedua tokoh pada momentum hari ulang tahun kemerdekaan RI ke-72 di Istana Merdeka kemarin menunjukkan bahwa kerukunan sangat penting untuk dijaga.

Namun, Puan menekankan, pertemuan antar Megawati dan SBY bukanlah sebuah keharusan.

"Tidak harus juga kalau ada acara di Istana harus selalu bertemu," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (18/8/2017).

"Jadi bahwa itu tidak perlu sering-sering, tapi Alhamdulillah kalau sering ditampilkan," ucap Ketua nonaktif DPP-PDI-P itu.

Puan menilai, hal yang paling penting, para mantan presiden seperti Megawati dan SBY dan tokoh lain bisa menjaga hubungan baik satu sama lain. Selain itu, para tokoh juga harus sama-sama melakukan yang terbaik untuk Indonesia.

"Saya berharap kalau tidak bisa selalu bersama, ya harus jauh di mata dekat di hati. Harus selalu yang disampaikan, dan apapun yang dilakukan itu untuk Indonesia," ucap Puan.

Dia menambahkan, pertemuan Megawati, SBY dan para tokoh bangsa, usai perayaan HUT RI kemarin, berlangsung sangat cair.

Usai upacara, Jokowi mengajak para tamu VVIP masuk ke Istana Merdeka. Diadakan sesi foto bersama para mantan presiden dan wakil presiden yang hadir. Setelah itu, digelar juga acara tumpengan.

"Suasananya santai sekali, cair, dan momentumnya kan perayaan hari kemerdekaan 17 Agustus, jadi tidak ada yang berat-berat. Suasana kekeluargaan, kerukunan, keberagaman, dan menciptakan suasana kondusif. 72 tahun Indonesia merdeka ini Indonesia dapat memberikan warna," kata dia.

(Baca juga: Cerita Megawati dan SBY Kembali Rayakan HUT RI di Istana Setelah 13 Tahun)

HUT RI kemarin adalah kali pertama bagi SBY menghadiri upacara kemerdekaan di Istana setelah lengser sebagai Presiden keenam RI. Pada HUT RI tahun 2015 dan 2016 lalu, SBY lebih memilih merayakan kemerdekaan di kampung halamannya di Pacitan, Jawa Timur.

Sementara, Megawati juga tidak pernah hadir di Istana selama sepuluh tahun SBY menjabat. Namun, begitu SBY lengser dan digantikan Jokowi, Megawati tak pernah absen merayakan hari kemerdekaan di Istana.

Momen terakhir SBY dan Megawati bersama-sama merayakan HUT RI di Istana terjadi pada 2003 silam. Saat itu, Megawati masih menjabat sebagai Presiden, dan SBY menjadi Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan.

Pada Maret 2014, SBY memutuskan mengundurkan diri dari kabinet gotong royong yang dipimpin Megawati.

Kompas TV Pesan dan Makna Dibalik Perayaan HUT RI di Istana
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Nasional
KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

Nasional
Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Nasional
KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

Nasional
Soal 'Presidential Club' Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Soal "Presidential Club" Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Nasional
KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com