JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional Yandri Susanto menyambut positif bertemunya Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dengan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Keduanya bertemu dalam upacara peringatan kemerdekaan ke-72 RI di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/8/2017) kemarin.
"Kami sambut positif saja. SBY bertemu Megawati ya bagus," ujar Yandri di Ruang Fraksi PAN, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (18/8/2017).
Namun, Yandri melanjutkan, pertemuan antara SBY dan Megawati belum bisa diartikan sebagai awal koalisi.
(Baca juga: Cerita Megawati dan SBY Kembali Rayakan HUT RI di Istana Setelah 13 Tahun)
Meskipun, menurut dia, bisa saja pertemuan antara Ketua Umum PDI-P dan Ketua Umum Partai Demokrat itu menjadi pertanda positif bagi hubungan kedua partai.
Sebab, kata dia, kemungkinan koalisi antara masing-masing partai tetap dinamis hingga menjelang Pemilu 2019.
"Semua kemungkinan bisa. Politik dinamis, yang selama ini sepertinya tidak bisa ketemu akhirnya bertemu juga kemarin. Misalkan selama ini tidak koalisi bisa saja koalisi, artinya dalam politik itu sangat dinamis," ujar Yandri.
"Apakah itu jadi tolok ukur untuk koalisi masih terlalu dini, terlalu jauh. Tetapi kalau mau tanda-tanda ya mungkin. Namanya koalisi kan perlu diawali dengan salaman dulu kan," kata dia.