Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pak SBY Kan Pintar dan Realistis dalam Berpolitik..."

Kompas.com - 18/08/2017, 12:44 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hadirnya para mantan Presiden pada peringatan Hari Kemerdekaan ke-72 Tahun RI di Istana Negara, Jakarta, Kamis (17/8/2017) kemarin, menjadi perhatian publik. 

Setelah sekian lama, akhirnya Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono bertemu pada upacara kenegaraan di Istana. 

Keputusan SBY untuk memenuhi undangan Istana menimbulkan berbagai spekulasi. Setelah tak lagi menjabat Presiden, SBY tak pernah memenuhi undangan peringatan HUT RI di Istana. 

Secara politik, apa yang bisa ditafsirkan dari pilihan SBY kali ini?

"Rekonsiliasi 2019 itu penafsiran kedua. Penafsiran pertama, yaitu mengisi kemerdekaan, itu kan contoh bagus," kata Direktur Eksekutif Freedom Institute Rizal Mallarangeng kepada Kompas.com, Jumat (18/8/2017).

Baca: Cerita Megawati dan SBY Kembali Rayakan HUT RI di Istana Setelah 13 Tahun

Rizal memprediksi, SBY tengah membuka komunikasi untuk menjajaki peluang bagi putra sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), pada 2019 mendatang.

"Pak SBY kan pintar melihat kemungkinan dan realistis dalam berpolitik. Pastilah menurut saya, kalau toh AHY mau didorong Pemilu 2019, mungkin bukan sebagai capres, tetapi cawapres," ujar Rizal.

"Kalau melihat langkah yang sekarang, terbuka kemungkinan cawapresnya (Jokowi) adalah AHY. Tidak pasti, namun kemungkinan itu terbuka tergantung Jokowi, AHY, Megawati, SBY, dan partai-partai lain yang mendukung," kata Rizal.

Menurut dia, pasca-bertemunya SBY dan Megawati di Istana kemarin, dinamika politik akan lebih cair.  

Kompas TV Presiden Joko Widodo berhasil mengumpulkan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dengan Presiden ke- 5 Megawati Soekarnoputri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com