Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modal 9 Kursi, PPP Siap Ajukan Calon Wagub untuk Ridwan Kamil

Kompas.com - 11/08/2017, 10:35 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretariat Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengakui, bakal calon gubernur Jawa Barat yang paling intensif membangun komunikasi dengan partainya adalah Ridwan Kamil alias Emil.

Akan tetapi, PPP belum memutuskan siapa calon yang akan diusung.

"Harus kami akui bahwa saat ini yang paling intensif berkomunikasi dengan PPP memang Kang Emil," kata Arsul, melalui pesan singkat, Jumat (11/8/2017).

PPP memiliki 9 kursi di DPRD Jabar. Dengan jumlah kursi ini, dukungan PPP akan membantu pemenuhan syarat mengusung bakal calon.

Oleh karena itu, sebagai syarat, PPP akan meminta kesediaan calon tersebut untuk menggandeng calon wakil gubernur dari internal PPP atau yang ditunjuk PPP, baik internal maupun eksternal.

Baca: Demokrat Anggap Ridwan Kamil Terlalu Dini Deklarasi Cagub Jabar

Arsul mengatakan, tak tertutup kemungkinan PPP juga akan melakukan komunikasi politik dengan partai-partai lain yang belum mengerucutkan calon gubernur dan wakil gubernurnya seperti Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Hanura.

"Juga dengan Nasdem yang sudah lebih dulu mendeklarasikan dukungan kepada Kang Emil," kata Anggota Komisi III DPR RI itu.

Butuh tambangan dukungan

Untuk maju sebagai bakal calon gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil membutuhkan tambahan dukungan partai.

Saat ini, baru Nasdem yang mendeklarasikan dukungan untuk Ridwan Kamil.

Namun, Nasdem tidak bisa mengusung Ridwan Kamil tanpa koalisi karena hanya memiliki 5 kursi di DPRD Jabar.

Untuk mengusung calon gubernur atau wakil gubernur, dibutuhkan 20 kursi.

Sementara, PDI-P dan Golkar kemungkinan besar tidak akan mengusung Wali Kota Bandung tersebut untuk maju dalam Pilkada Jawa Barat 2017.

Kedua partai itu kemungkinan akan berkoalisi mengusung paket cagub-cawagub.

Baca: Alasan PDI-P Hampir Tutup Pintu untuk Ridwan Kamil

Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, saat ini partainya tengah membangun komunikasi intensif dengan Golkar untuk mengusung Dedi Mulyadi sebagai cagub Jabar.

PDI-P sudah mempersiapkan sejumlah nama untuk menjadi pasangan Dedi, seperti Ketua DPD PDI-P TB Hasanuddin, anggota DPR Puti Guntur Soekarnoputra, dan Bupati Majalengka Sutrisno.

Sekjen Partai Golkar Idrus Marham mengatakan, komunikasi dengan Ridwan Kamil tidak mencapai titik temu. Golkar ingin Dedi Mulyadi menjadi calon gubernur.

Namun, Ridwan Kamil juga telah mendeklarasikan diri di posisi yang sama.

Sementara itu, Ketua DPP Partai Nasdem Johnny G Plate mengatakan, partainya akan melakukan upaya maksimal agar Ridwan Kamil maju pada Pilkada Jawa Barat 2018.

Ia mengatakan, upaya itu termasuk melalui jalur independen.

Meski demikian, Nasdem akan memberi kesempatan penuh kepada Ridwan Kamil alias Emil untuk menentukan posisi yang akan dipilih.

Sebab, kata Johnny, tak menutup kemungkinan jika nantinya Emil dicalonkan sebagai wakil gubernur.

Kompas TV PDI Perjuangan memastikan tak akan mengusung Ridwan Kamil pada Pilgub Jabar yang telah diusung oleh Partai Nasdem.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com