Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nurul Arifin Ingin Teruskan yang Dikerjakan Ridwan Kamil di Bandung

Kompas.com - 09/08/2017, 14:49 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Golkar Nurul Arifin ingin meneruskan program pembangunan yang dilakukan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Saat ini, Nurul diketahui ikut maju di Pemilihan Wali Kota Bandung 2018.

Hal tersebut disampaikan Nurul kepada wartawan di sela pertemuan Komisi Perempuan Partai Golkar (KPPG) dengan Menteri Dalam Negeri di kantor Kementerian Dalam Negeri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (9/8/2017).

"Saya ingin teruskan yang sudah dikerjakan Ridwan Kamil," kata Nurul.

Nurul punya keinginan untuk melakukan pembangunan Bandung secara merata, sampai ke daerah yang berbatasan dengan daerah lain. Dia melihat peluang sebagai perempuan pertama yang akan memimpin Kota Bandung.

"Saya melihat peluang di kota Bandung, karena belum ada sejarahnya perempuan memimpin. Saya ingin menjadi 'ibu' (untuk) Kota Bandung," ujar Nurul.

Selesai pertemuan, Nurul ditanya soal program rencananya untuk Bandung. Ia mengaku belum mempersiapkan untuk program besar. Ia masih fokus menjaring dan mengumpulkan aspirasi warga Bandung.

Meski begitu, dua bulan belakangan dirinya melihat secara umum warga menginginkan pembangunan yang menyebar, tidak terpusat.

"Kemudian juga menginginkan adanya pembangunan infrastuktur lain, pengendalian banjir, masalah sampah, dan penyediaan lapangan kerja," ujar Nurul.

(Baca juga: Alasan Nurul Arifin Pilih Maju di Pilkada Kota Bandung daripada Jabar)

Dalam hal komunikasi politik untuk berkoalisi di Bandung, Nurul mengatakan bahwa saat ini terus berjalan. Peta koalisi menurut dia sudah tergambar.

Hanya saja, soal siapa yang bakal menjadi calon wakil yang mendampinginya di Bandung, hingga saat ini belum ditentukan.

"Maju dengan siapa belum, belum ada. Masih menunggu karena ada partai yang sedang melakukan konvensi, penjaringan. Jadi kami masih menunggu dan dari Golkar sendiri akan diputuskan awal September keluar SK," ujar Nurul.

Kompas TV Nurul Arifin Kaget Setya Novanto Ditetapkan Tersangka
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com