Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon Anggap Wajar Kenaikan Anggaran DPR

Kompas.com - 10/08/2017, 17:51 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menilai wajar adanya kenaikan anggaran DPR RI untuk Tahun Anggaran 2018.

Menurut dia, anggaran DPR saat ini justru terbilang yang paling kecil jika dibandingkan dengan lembaga-lembaga lainnya, hanya sekitar 0,34 persen dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Di negara-negara berkembang lainnya, kata dia, anggaran parlemennya cenderung besar.

"Jadi dengan 0,34 persen itu saya kira masih wajar," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/8/2017).

Adapun pada tahun sebelumnya DPR mendapatkan anggaran Rp 4,26 triliun. Menurut Fadli, anggaran tersebut merupakan hasil pemotongan. Ia berharap tak ada lagi pemotongan karena DPR juga perlu membenahi sejumlah hal.

Bahkan, ia berharap anggaran bisa independen dari eksekutif sehingga DPR bisa mengelolanya sendiri. Hal itu diperuntukkan membuat sejumlah hal, misalnya untuk perbaikan ruangan anggota dewan, tenaga ahli, hingga staf.

Sebab, adanya penambahan tenaga ahli hingga staf administrasi yang membuat ruangan kerja anggota dewan menjadi semakin sempit.

"Jadi tidak mungkin bisa bekerja di ruangan yang terlalu padat dan sempit," ujar dia.

Wacana lainnya adalah pemindahan perumahan anggota dewan dari tanah milik Sekretariat Negara di Kalibata ke tanah bekas Kompleks Taman Ria Senayan di samping Kompleks Parlemen.

Fadli menilai hal itu akan baik jika dilakukan, karena dapat menekan anggaran yang dikeluarkan. Apalagi, biaya pemeliharaan rumah-rumah jabatan di Kalibata dinilai sangat mahal.

Di samping itu, anggota dewan juga tak memerlukan kendaraan untuk mencapai Kompleks Parlemen.

"Bisa lebih murah kalau dibangun di sini semacam apartemen tinggi, itu pernah kami diskusikan. Rumah susun-lah ya, yang layak tentu saja. Kan itu cuma dipinjamkan selama masa dinas," ucap Politisi Partai Gerindra itu.

Sebelumnya Ketua Badan Urusan Rumah Tangga DPR Anton Sihombing menyatakan total anggaran yang diajukan DPR di Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp 5.728.308.210.000.

(Baca: Perlu Renovasi Gedung, DPR Mengaku "Hanya" Minta Anggaran Rp 5,7 T)

Rinciannya, Rp 4.024.410.881.000 untuk (satuan kerja) dewan. Sedangkan sebesar Rp 1.703.897.329.000 diperuntukan bagi kesekretariatan DPR.

Anton menganggap permintaan anggaran DPR sebesar Rp 5,7 triliun untuk Tahun Anggaran 2018 wajar karena besarannya hanya 0.35 persen dari APBN 2018.

Kompas TV Sri Mulyani memprediksi defisit anggaran 2017 bisa bertambah sampai dengan Rp 40 triliun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com