Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Saya Tidak Pernah Cari Makan Sama Novanto

Kompas.com - 25/07/2017, 11:08 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan angkat bicara terkait kedekatannnya dengan sosok Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto. Luhut mengungkapkan, meski Novanto telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi E-KTP oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), namun hal itu tidak mempengaruhi hubungan perkawanannya dengan Novanto.

"Kalau saya berteman saya tidak akan ignore perkawanan saya karena saya tidak terlibat," ujar Luhut dalam acara "Satu Meja" di Kompas TV, Senin (24/7/2017).

"Saya dengan Novanto tidak ada masalah. Saya tidak pernah cari makan sama dia, saya tidak berbisnis dengan dia dan dia tidak pernah kasih uang ke saya. Yang salah di mana?" ucapnya.

Di mata Luhut, Novanto merupakan sosok politisi yang memiliki kemampuan dalam memimpin dan menjalankan Partai Golkar. Menurut dia, harus dibedakan antara kasus hukum dan posisi Novanto sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

(Baca: Jadi Tersangka KPK, Setya Novanto Masih Belum Niat Ajukan Praperadilan)

"Kalau terkena kasus kan itu urusan hukum ya. Saya enggak campuri itu. Biarlah kasus hukumnya berjalan. Tapi harus diakui dia bagus dalam menjalankan partainya. Bahwa ada kasus hukum itu hal lain, tapi dalam mengelola partainya dia cukup baik. Harus diakui juga," kata politisi Partai Golkar itu.

Kedekatan Luhut dengan Novanto juga terlihat saat Munaslub Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, pada Mei 2016. Luhut tidak membantah bahwa dia memberikan pandangannya soal Novanto kepada para ketua DPD I dan DPD II Partai Golkar, yang merupakan pemegang hak suara pada pemilihan Ketua Umum DPP Partai Golkar.

"Kalau bincang-bincang ya bisa saja. ya saya kasih pandangan lah kepada mereka. Mereka pilih Novanto ya sudah," ujar Luhut.

Meski demikian, Luhut menegaskan bahwa dia tidak membela Novanto dalam kasus korupasi E-KTP.

"Tapi saya tidak bela Novanto dalam kasus ini. Kalau dia memang bersalah ya harus dihukum. Itu urusan dia. Hukum memang harus ditegakkan tapi etika kehidupan juga harus dijaga," kata mantan Menko Polhukam itu.

Kompas TV Golkar Serahkan Kasus Setya Novanto ke Proses Hukum
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com