Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana Penundaan Pengambilan Keputusan RUU Pemilu Muncul

Kompas.com - 20/07/2017, 19:53 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam lobi pimpinan fraksi dan pimpinan DPR muncul wacana agar pengambilan keputusan Rancangan Undang-Undang Pemilu (RUU Pemilu) ditunda.

Sedianya, RUU Pemilu disahkan pada rapat paripurna hari ini, Kamis (20/7/2017). Namun, hingga berita ini dinaikkan, belum kunjung ada kesepakatan. Bahkan forum lobi masih berlangsung alot.

Sekretaris Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Yandri Susanto menuturkan, salah satu alasannya adalah adanya fraksi yang mengusulkan masih diperlukannya komunikasi dengan pimpinan parpol.

"Tadi berkembang ada yang minta ditunda supaya ada komunikasi antarketum lagi, parpol dengan pemerintah," kata Yandri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.

Sementara itu, Anggota Fraksi Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria menuturkan, ada dua kemungkinan dari hasil lobi. Pertama, keluar paket isu baru. Kedua, pengambilan keputusan mundur.

"Kalau yang lain tidak bisa diputuskan hari ini bisa diputuskan hari Senin atau Selasa," kata Riza.

Dari lima isu krusial yang beluk diputuskan, tiga di antaranya sudah menemui titik temu, yakni sistem pemilu, ambang batas parlemen dan alokasi kursi per dapil.

Riza menuturkan, bisa jadi malam ini diambil keputusan terhadap tiga isu. Sedangkan dua isu lainnya ditunda.  

"Bisa saja kalau mau. Kami selesaikan tiga dari lima. Presidential threshold dan konversi suara diputuskan nanti," tutur Wakil Ketua Komisi II DPR itu.

Namun, fraksi-fraksi partai pendukung pemerintah cenderung tak mau jika pengambilan keputusan ditunda.

"Mereka maunya cepat-cepat," kata dia.

(Baca juga: Pembahasan RUU Pemilu, Enam Fraksi Siap "Voting" Terbuka)

Adapun Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo berharap pengambilan keputusan tetap dilaksanakan malam ini.

"Seyogyanya jangan ditunda ya," tuturnya.

Tjahjo berharap RUU Pemilu dapat segera disahkan karena mengatur soal penyelenggaraan pemilu ke depan yang tahapannya harus segera dimulai. Ia meyakini DPR mampu menyelesaikannya segera.

"Saya yakin pimpinan DPR akan arif dan bijaksana," ucap Tjahjo.

Kompas TV Ini Survei Harian Kompas Soal Sistem Pemilu Ideal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com