Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Dukung, PAN Tetap Akan Luruskan Kebijakan Pemerintah yang Keliru

Kompas.com - 18/07/2017, 17:48 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan mengatakan, PAN akan tetap loyal kepada Presiden Joko Widodo sebagai partai pendukung pemerintah.

Namun, menurut Zulkifli, bukan berarti PAN hanya menjadi cap stempel bagi berbagai kebijakan pemerintah. PAN akan tetap meluruskan berbagai kebijakan pemerintah yang keliru.

"Kami kalau mengkritisi itu belum tentu beda dengan pemerintah," kata Zulkifli usai bertemu Presiden Jokowi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/7/2017).

Hal ini disampaikan Zulkifli menanggapi pernyataan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto, yang meminta PAN keluar dari koalisi pendukung pemerintah karena dianggap tidak loyal.

Zulkifli mengaku tidak membicarakan masalah status PAN di koalisi saat bertemu dengan Presiden Jokowi selama 1 jam 30 menit. Sebab, ia meyakini Presiden tidak masalah dengan keberadaan PAN di koalisi.

"Kami dengan Pak Presiden, dari awal kami itu ingin mendukung agar presiden, pemerintah, sukses. Jadi kami koalisi itu bukan soal menteri, kalau menteri itu kan prerogatif Pak Presiden," ucap Zulkifli.

Zulkifli menegaskan bahwa PAN akan terus bersikap kritis terhadap berbagai kebijakan pemerintah. Kritik yang disampaikan rekan partai koalisi tidak akan mengubah sikap PAN.

Misalnya, dalam menyikapi peraturan pemerintah pengganti undang-undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Ormas, PAN tetap mengkritisi isi yang ada dalam Perppu tersebut. Namun, sikap akhir PAN soal Perppu sendiri saat ini belum diputuskan.

"Kalau ada yang kurang pas, kami luruskan, kami ingin Presiden sukses," kata dia.

(Baca: PAN: Koalisi Pemerintah Hak Jokowi, Bukan PDI-P)

Sekjen PDI Perjuangan sebelumnya meminta PAN untuk keluar dari koalisi jika terus bertentangan dengan pemerintah. Hal tersebut disampaikan Hasto menanggapi perbedaan sikap PAN soal Perppu Ormas.

"Kalau sudah menyatakan dukungan pada pemerintah ya harusnya disertai dengan implementasi dukungan terhadap kebijakan, dukungan terhadap konsolidasi politik yang dilakukan presiden," tutur Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto.

(Baca: Sekjen PDI-P Harap PAN Keluar dari Koalisi Pemerintah)

Pernyataan yang meminta agar PAN mengambil sikap yang jelas terkait dukungannya kepada pemerintah juga disampaikan oleh Partai Hanura.

"Kalau terus ingin beda bukan koalisi dong. Lebih baik dengan jantan mengambil posisi lain. Jangan barangnya mau, barengnya enggak mau," kata Wakil Sekretaris Jenderal Hanura Dadang Rusdiana.

(Baca: Jika DPR Tolak Perppu Ormas, Hanura Minta Jokowi Evaluasi Anggota Koalisi)

Kompas TV Isu Reshuffle Kabinet Berembus (Bag 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com