Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airlangga Hartanto Tak Berniat Gantikan Posisi Setya Novanto di Golkar

Kompas.com - 18/07/2017, 17:12 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama politisi Partai Golkar Airlangga Hartanto diisukan menjadi pengganti Ketua Umum Partai Golkar setelah Setya Novanto menjadi tersangka kasus KT elektronik. Lantas benarkan isu tersebut?

Airlangga yang terlihat di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar menepis kabar akan menggantikan posisi Novanto.

"Enggak ada-enggak ada, tidak ada," kata Airlangga, di DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli, Jakarta Barat, Selasa (18/7/2017).

Soal apakah ada dukungan dari kader agar dia maju mengantikan Novanto, Airlangga kembali menjawab hal yang sama. Pun ketika ditanya apakah dia siap menggantikan Novanto jika diminta.

"Tidak ada, tidak ada," ujar Airlangga.

(Baca: Setya Novanto: Duit Rp 574 Miliar Bawanya Pakai Apa?)

Dia terus berjalan menuju ke arah mobilnya di tengah rapat pleno Partai Golkar berlangsung, di mana salah satu topik yang dibahas mengenai penetapan Novanto sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Airlangga diketahui pernah bersaing dengan Novanto merebut kursi ketua umum Partai Golkar pada Musyawarah Nasional Luar Biasa 2016. Namun, Novanto akhirnya yang terpilih.

Sementara itu, pasca ditetapkan sebagai tersangka, Novanto menolak semua sangkaan KPK terhadapnya. Novanto membantah telah menerima uang hasil korupsi e-KTP.

(Baca: Tiga Langkah Antisipasi Golkar Setelah Setya Novanto Jadi Tersangka)

Ketua Umum Partai Golkar itu juga mengaku kaget dengan dugaan bahwa ia menerima aliran dana sebesar Rp 574 miliar. Dia pun menolak mundur dari jabatannya sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Di lain pihak, Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung mendorong partainya segera melaksanakan musyawarah nasional (munas) untuk memilih ketua umum baru. Menurut dia, status tersangka Setya Novanto akan sangat mengganggu partai dalam menghadapi Pilkada 2018 dan Pemilu 2019.

Kompas TV Setya Novanto menggelar jumpa pers pimpinan DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (18/7).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com