Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisioner Ombudsman Minta MA Transparan soal Rekrutmen Hakim

Kompas.com - 05/07/2017, 19:01 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ombudsman RI menyoroti perihal transparansi dalam proses rekrutmen hakim yang rencananya akan diselenggarakan pada pertengahan Juli 2017.

Sebab, meskipun telah terbit Peraturan Mahkamah Agung (Perma) Nomor 2 Tahun 2017 mengenai pelaksanaan pengadaan hakim secara Internal dan permintaan penambahan hakim telah disetujui oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, namun MA belum menyiarkan kabar tentang waktu dan mekanisme agar proses rekrutmen tetap transparan.

"Sampai saat ini MA belum pernah mempublikasikan tata cara, standar dan kualifikasi proses dan hasil rekruitmen hakim yang diharapkan," kata Komisioner Ombudsman RI, Ninik Rahayu saat dihubungi, Rabu (5/7/2017).

"MA juga belum menawarkan solusi ke publik model rekrutmen yang transparan dan akuntabel guna merespons berbagai kritik yang ditujukan ke MA tentang independensi proses, dan menghasilkan para calon hakim profesional," ujar dia.

Agar proses rekrutmen transaparan, Menurut Ninik, MA perlu melibatkan institusi lain yang terkait.

Ninik menambahkan, rekrutmen hakim jangan menunggu disahkannya RUU Jabatan Hakim yang saat ini masih di proses di DPR.

"Sebab sampai saat ini posisinya (RUU JH) masih dalam pembahasan, dan belum tahu kapan disahkan," kata Ninik.

(Baca juga: MA Disarankan Libatkan Publik dalam Rekrutmen Hakim)

Oleh karena itu, lanjut Ninik, pihaknya meminta MA dan pemerintah serius mempersiapkan proses seleksi ini. Selain itu, MA juga harus segera mempublikasikan rancangan proses seleksi tersebut.

"Tidak ada pilihan, MA harus memulai dengan mempublikasikan tata cara dan kualifikasi serta menggandeng institusi lain," ucap Ninik.

Sementara peneliti Lembaga Kajian dan Advokasi untuk Independensi Peradilan, Liza Farihah, berpendapat pelibatan publik diperlukan dalam proses seleksi.

Melalui cara ini akan ada kontrol yang lebih baik. Harapannya, peserta yang lolos seleksi merupakan hakim yang beritegritas dan berkualitas.

"Jangan sampai transparansi dan keterbukaan yang dimaksud cuma sebatas mengumumkan semua tahapan seleksi," kata Liza saat dihubungi, Rabu (28/6/2017).

Kompas TV Ombudsman Ajak Tingkatkan Pelayanan Publik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com