JAKARTA, KOMPAS.com - Tempat peristirahatan atau rest area menjadi salah satu tempat yang dipadati masyarakat selama arus mudik.
Apalagi saat menjelang maghrib dan dini hari, pemudik akan mencari tempat berbuka puasa dan santap sahur. Akibatnya, terjadi kepadatan di pintu masuk rest area yang berkontribusi pada kemacetan jalur mudik.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto meminta masyarakat selalu sedia makanan di kendaraan untuk persediaan berbuka, sahur, atau sekadar camilan.
"Sehingga ketika di rest area itu penuh, para pemudik tidak harus berhenti di rest area. Para pemudik bisa melanjutkan," ujar Setyo di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis (22/6/2017).
Makanan tersebut hanya untuk membatalkan. Sementara untuk makanan berat untuk berbuka puasa, bisa mencari di tempat selain rest area.
"Dengan menumpuknya kendaraan di rest area itu mengganggu arus lalu lintas. Itu hasil temuan," kata Setyo.
(Baca juga: Polisi Ganjal Ban Siaga di Jalur Mudik)
Selain itu, Setyo juga meminta pemudik untuk waspada dengan barang bawaan yang diangkut di atas kap mobil.
Ia meminta pemudik memastikan bahwa barang-barangnya sudah terikat dengan kencang. Jika tidak, bungkusan tersebut bisa jatuh di jalan dan mengganggu pendaraan di belakangnya.
Kalaupun kendaraan di belakangnya mrnghindar, dikhawatirkan akan terjadi.kecelakaan lalu lintas.
"Sebenarnya ada tempat khusus ya, sehingga mungkin barang itu bisa diatur," kata Setyo.