Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Heran Pilkada DKI Selesai, tetapi Suhu Politik Masih Panas

Kompas.com - 06/06/2017, 10:05 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengakui, riuh rendah dan panas dinginnya situasi politik Indonesia, disebabkan oleh Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

"Ini sebetulnya dimulai dari Pilkada. Sebetulnya, dalam perhelatan politik itu biasa saja, jadi hangat atau panas. Tetapi setelah rakyat memutuskan, biasanya sudah adem lagi," ujar Jokowi saat diwawancarai tim Kompas.com di Ruangan Oval, Istana Merdeka, Jakarta, Senin (5/6/2017).

Hal itu terbukti dalam ratusan perhelatan Pilkada serentak yang sudah dimulai sejak 2015 lalu. Namun, merasakan suhu politik yang tidak kunjung turun pasca-Pilkada, khususnya Pilkada DKI Jakarta, membuat Jokowi merasa sedikit bertanya-tanya.

(Baca: Ini Pidato Lengkap Jokowi soal Gejolak Perpecahan di Tengah Masyarakat)

"Terutama di Pilkada DKI ya. Rayat sudah memutuskan pilihannya, juga sudah ditetapkan KPUD. Kok ini masih terus-terusan?" lanjut dia.

Jokowi enggan menduga sebab dari fenomena itu. Dia hanya mengimbau elite politik, partai politik, tim sukses hingga kandidat pasangan calon memberikan pembelajaran berpolitik yang beradab kepada masyarakat.

"Inilah perlunya elite politik, partai politik, tim sukses, kandidat memberikan pembelajaran kepada masyarakat, berpolitik itu seperti apa sih?" ujar Jokowi.

(Baca: Jokowi, Riak Perpecahan, dan Semangat Persatuan)

"Berpolitik yang santun, berpolitik yang berkeadaban, berpolitik yang bisa mencerahkan masyarakat. Lewat adu ide, lewat adu gagasan, lewat adu program. Saya kira ke depan harus pembelajaran-pembelajaran seperti itu yang harus kita kedepankan," lanjut dia.

Sebab, rakyat Indonesia itu butuh sosok teladan dalam hal menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Enggak usah banyak omong lah, kasih contoh, ya sudah. Ya yang paling penting itu, contoh," ujar Jokowi.

Kompas TV Dinamika politik di Ibu Kota pasca vonis 2 tahun penjara terhadap Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam kasus penodaan agama belum juga mereda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Prabowo Akui Cita-Citanya Adalah Jadi Presiden: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Prabowo Akui Cita-Citanya Adalah Jadi Presiden: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Tri Suci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Tri Suci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com