JAKARTA, KOMPAS.com - Muhammad Sofyan Tsauri terpaksa menganggur lagi. Stigma narapidana terorisme menjadi penyebabnya.
Sofyan adalah mantan polisi berpangkat brigadir yang desersi. Ia lalu bergabung dengan Dulmatin mendirikan kamp latihan militer teroris di Jantho, Aceh pada 2009.
Sofyan alias Abu Ahyass kemudian ditangkap dan divonis 10 tahun penjara oleh hakim di Pengadilan Negeri Depok pada 2010. Dia mendekam di LP Cipinang dan bebas pada 2015 karena dianggap sudah bertobat.
Selepas dari penjara, dia kembali ke jalur dakwah. Dia menjadi penceramah di masjid-masjid hingga sekolah dan perguruan tinggi sebagai mantan teroris.
Dakwah yang ia sebarkan bukan lagi seperti ketika jadi teroris. Pesan-pesan kedamaian kini terlontar dari mulutnya.
Awal 2017, ia mencoba peruntungan mendaftarkan diri ke perusahaan ojek online. Faktor memperbaiki ekonomi menjadi dorongan utamanya.
"Waktu mendaftar, kami diwajibkan membawa SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian atau yang kini disebut SKKB, Surat Keterangan Kelakuan Baik)," ujar Sofyan usai menghadiri diskusi di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (3/6/2017).
"Sementara, dari Polri, enggak bisa menghilangkan saya pernah terlibat terorisme. Saya enggak mungkin daftar ojek online pakai SKCK itu. Mereka pasti ngeri kan, wah ini teroris ini," kata dia.
Sofyan terpaksa menganggur lagi. Kini, dia kembali ke masjid-masjid untuk menjadi penceramah. Uang dari umatlah yang menghidupi dirinya saat ini.
Sofyan berharap Polri dapat membantu. Minimal dengan memberikan jaminan kepada perusahaan ojek online itu bahwa dirinya bukan lagi bagian dari jaringan teroris.
(Baca juga: Pejabat BIN Sebut 2.691 Terduga Teroris Sedang Dipantau)
Sebagai mantan napi teroris, Sofyan mengakui, memang sulit melawan stigma. Meski demikian, Sofyan berkomitmen berjalan di jalur damai dan tidak akan kembali ke dunia kelam terorisme.
Dengan sepenuh hati, ia akan berjuang melawan stigma tersebut.
"Saya tetap akan melawan stigma dengan reputasi. Saya bisa kembali ke masyarakat dan bisa hidup di tengah masyarakat. Saya tidak lagi berbahaya seperti dulu," ujar Sofyan.
"Saya akan buktikan bahwa kita enggak lagi berbahaya dan kita sudah menjadi eks napi teroris yang ramah lingkungan," kata dia.