Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Responden Pilih Jokowi dan Prabowo Versi Survei 'Kompas'

Kompas.com - 29/05/2017, 17:55 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Elektabilitas Joko Widodo dan Prabowo Subianto masih berada di urutan atas dibanding tokoh lainnya jika pemilu presiden digelar saat ini. Elektabilitas Jokowi masih relatif jauh di atas Prabowo.

Hal itu terlihat dari survei Harian Kompas yang dipublikasikan pada Senin (29/5/2017).

Survei April 2017 menunjukkan 41,6 persen responden menyatakan, jika pemilu dilakukan saat ini, akan memilih Jokowi. Adapun Prabowo dipilih 22,1 persen responden.

(baca: Survei 'Kompas': Elektabilitas Jokowi 41,6 Persen, Prabowo 22,1 persen)

Ada sejumlah alasan mengapa publik memilih keduanya.

Bagi pemilih Jokowi, sebagian besar menganggap kinerja yang ditunjukkan Jokowi menjadi dasar pertimbangan yang menguatkan keputusan mereka tetap memilihnya.

Data Litbang Kompas, tak kurang dari 34,5 persen pemilih Jokowi mengungkapkan, dalam menjalankan tugas kepemimpinannya, Presiden Jokowi mampu menunjukkan capaian perubahan signifikan terhadap persoalan yang ada.

Di luar aspek prestasi kerja, sisi kepribadian personal Jokowi juga jadi daya tarik terbesar kalangan pendukungnya.

(baca: Survei "Kompas": 63,1 Persen Puas Kinerja Pemerintahan Jokowi)

Sisi personal yang ditunjukkan Jokowi, seperti upaya menunjukkan kedekatan dan keberpihakan pada masyarakat, menjadi daya tarik sekitar 19 persen pemilih.

Aspek personal lainnya, seperti sikap kejujuran, kesederhanaan, dan ketegasan yang ditunjukkan, juga jadi alasan tersendiri bagi pemilih Jokowi.

Sebaliknya, bagi sebagian responden, terutama yang cenderung memilih Prabowo, faktor-faktor personal diri Jokowi yang selama ini ditunjukkannya itu justru jadi faktor kekurangannya.

Bagian terbesar, yakni 34,7 persen responden pemilih Prabowo, menganggap ketegasan masih kurang dimiliki Jokowi.

Persoalan hasil kerja yang ditunjukkan selama ini pun dirasakan masih kurang memadai dalam standar penilaian.

Bersandar pada sisi kekurangan semacam itu membuat mereka memilih Prabowo, sosok yang mereka nilai punya sisi ketegasan dan kapabilitas memimpin negeri ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com