Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Responden Pilih Jokowi dan Prabowo Versi Survei 'Kompas'

Kompas.com - 29/05/2017, 17:55 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

Di sisi lain, dinamika dukungan yang diekspresikan responden terhadap Prabowo terlihat sebagai relasi dengan arah berseberangan dengan kinerja Jokowi.

Dalam hal ini, hasil survei mengindikasi penurunan terhadap penilaian kinerja kepemimpinan Jokowi justru pada saat yang sama akan diikuti terjadinya peningkatan elektabilitas Prabowo.

Penurunan apresiasi publik terhadap kinerja pemerintah Jokowi pada survei Juli-Oktober 2015, misalnya, diikuti peningkatan elektabilitas Prabowo.

Kondisi serupa terjadi di kala apresiasi penilaian publik terhadap kinerja Presiden cenderung turun mengatasi persoalan politik keamanan, perekonomian, ataupun kesejahteraan sosial.

Relasi yang bertolak belakang itu menguatkan babak lanjut popularitas keduanya yang semakin kompetitif.

Elektabilitas

Pada survei Kompas ini, elektabilitas Jokowi diketahui masih unggul di sejumlah daerah. Di Jakarta, misalnya, jika pemilu digelar pada saat survei, 52 persen responden akan memilih Jokowi.

Sementara yang memilih Prabowo sebanyak 25 persen.

Di daerah Aceh, Sumbar, Riau, Kepri, Jambi dan Bengkulu, Jokowi meraih 29 persen suara sedangkan Prabowo mendapat 25 persen.

Di Sumatra Utara, Jokowi meraih 39 persen sedangkan Prabowo 34 persen. Di Kalimantan, Jokowi meraih 24 persen dan Prabowo 22 persen.

Di Maluku dan Papua, Jokowi mendapat 44 persen, sedangkan Prabowo 19 persen.

Untuk daerah NTB, NTT, Bali, elektabilitas Jokowi tinggi dengan meraih 56 persen suara, sedangkan Prabowo hanya 6 persen.

Sedangkan di Sumatera Selatan, Babel, dan Lampung, Jokowi meraih 36 persen sedangkan Prabowo 17 persen.

Di Sulawesi, Jokowi mendapatkan 50 persen suara sementara Prabowo 26 persen. Di daerah Jawa Timur, Jokowi mendapat 47 persen sedangkan Prabowo sebanyak 20 persen.

Di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Jokowi memperoleh 49 persen sedangkan Prabowo 11 persen.

Terakhir di Jawa Barat dan Banten, Jokowi unggul tipis dengan 35 persen sementara Prabowo 32 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com