JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Nasdem Johnny G Plate berharap perbedaan pandangan politik pada Pilkada DKI Jakarta tak memengaruhi hubungan antara Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Menurut dia, hubungan yang baik antar-pimpinan lembaga sangat dibutuhkan untuk menjalankan pemerintahan yang efektif dan efisien.
Presiden Jokowi dengan tegas memposisikan diri tidak memihak kepada pasangan calon manapun.
Sementara, JK memilih mendukung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
"Kami berharap Wapres perlu menjaga hubungan dan relasi politik yang baik dengan Presiden sebagai kepala negara," kata Johnny, melalui pesan singkat, jumat (26/5/2017).
"Kami menyetujui dan mendukung posisi dan pandangan Presiden terkait Pilkada," lanjut dia.
Baca: Komentar PDI-P soal Perbedaan Pandangan Politik Jokowi-JK
Johnny menilai, sebagai paket pimpinan negara relasi keduanya harus terjaga dengan baik agar tak menjadi celah dimanfaatkan pihak-pihak tertentu dan berujung pada krisis politik.
"Harus disadari bahwa ada banyak pihak yang mau memanfaatkan celah politik tersebut untuk kepentingannya masing-masing, baik dalam negeri apalagi kepentingan hegemoni antar-negara yang dikenal dengan perang proxy," kata Wakil Ketua Fraksi Partai Nasdem di DPR RI itu.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo akhirnya angkat bicara soal perbedaan pandangan politik antara dirinya dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di dalam Pilkada DKI Jakarta.
Jokowi mengakui bahwa dirinya dan sang wakil berbeda pandangan politik dalam pesta demokrasi Ibu Kota tersebut.
Presiden Jokowi dengan tegas memosisikan diri tidak memihak ke pasangan calon manapun.
Sementara, JK memilih untuk mendukung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Meski demikian, Jokowi menyadari banyak pihak yang tidak percaya bahwa dirinya netral dan berdiri di atas semua golongan di dalam Pilkada DKI Jakarta.
Baca: Kalla: Saya Tidak Tahu Pilihan Bapak Presiden
"Banyak orang yang enggak percaya. Bolak-balik saya sampaikan bahwa di wilayah praktis seperti pemilihan gubernur, pemilihan wali kota dan bupati, saya ingin betul-betul berada netral. Apalagi sampai intervensi-intervensi. Saya sampaikan tidak," ujar Jokowi dalam acara 'Jokowi di Rosi' di Kompas TV, Kamis (25/5/2017).
"Banyak yang tidak percaya. Banyak yang enggak percaya. Tetapi sekali lagi yang kita lihat sekarang ini ya seperti apa adanya. Tidak hanya di DKI, di daerah lain juga sama (Jokowi tidak intervensi)," lanjut dia.