JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar Hukum Tata Negara Saldi Isra mendapatkan rangking pertama dalam seleksi calon hakim Mahkamah Konstitusi.
Ia bersaing dengan dosen Universitas Nusa Cendana Bernard L Tanya di peringkat kedua dan mantan pejabat Kementerian Hukum dan HAM Wicipto Setiadi di urutan ketiga.
Panitia Seleksi calon Hakim MK sudah memberikan tiga nama tersebut kepada Presiden Joko Widodo.
(baca: Tiga Calon Hakim MK Diserahkan ke Jokowi, Saldi Isra Urutan Pertama)
Meski berada di peringkat pertama, Saldi Isra tidak merasa peluangnya akan lebih besar untuk terpilih.
"Bagi saya peringkat satu, dua atau tiga sama saja," kata Saldi kepada Kompas.com, Senin (3/4/2017).
Saldi mengaku menyerahkan sepenuhnya ke Presiden apakah akan memilih dirinya atau kedua calon lain.
"Karena ini kan sudah masuk otoritas Presiden Jokowi," ucap Saldi.
(baca: Biasa Menguji, Saldi Isra Deg-degan Diuji Pansel MK)
Saldi mengaku tidak ada persiapan khusus menghadapi wawancara terbuka sehingga bisa mendapat nilai tertinggi dari pansel.
"Saya ditanya, ya saya jawab, agak nervous juga sih karena saya biasanya yang menyeleksi," ucap mantan Ketua Pansel Calon Hakim MK ini.
Presiden Jokowi memiliki waktu 7 hari untuk memilih dan melantik satu dari tiga nama yang sudah diserahkan pansel.
Calon yang terpilih nantinya akan menggantikan posisi Patrialis Akbar yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi karena kasus suap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.