JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah duta besar negara sahabat mengantre untuk mengobrol bersama Presiden Joko Widodo. Momen itu terjadi di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (12/1/2017) siang.
Seusai menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Jokowi, delapan duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) yang baru dilantik di negaranya satu per satu berkesempatan untuk mengobrol dengan Presiden.
Pertama, Presiden Jokowi mengobrol bersama Duta Besar LBBP Perancis Charles Berthonnet. Selanjutnya, Presiden mengobrol bersama Duta Besar LBBP Kerajaan Maroko Benabdellah Ouadia.
Ketiga, Presiden melanjutkan obrolan dengan Duta Besar LBBP Republik Portugal Rui Fernando Sucena Do Carmo dan disusul oleh Duta Besar LBBP Amerika Serikat Joseph R Donovan, Duta Besar LBBP Republik Rakyat Banglades Mayor Jenderal Azmal Kabir, dan Duta Besar LBBP Republik Mauritius Issop Patel.
Dua dubes yang terakhir mengobrol dengan Jokowi adalah Duta Besar LBBP Republik Rwanda Guillaume Kavaruganda dan Duta Besar LBBP Republik Kepulauan Marshall Tom D Kijiner.
Masing-masing dubes mengobrol selama tiga hingga lima menit dengan Presiden Jokowi. Pembicaraan itu tampak hangat dan diselingi tawa.
(Baca: Jokowi Sudah Terima Surat dari DPR Terkait 23 Calon Dubes)
Ekonomi hingga kemanusiaan
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan, topik pembicaraan singkat itu berbeda-beda.
Dengan Duta Besar LBBP Republik Rakyat Banglades Mayor Jenderal Azmal Kabir misalnya. Topik obrolan seputar memperkuat kerja sama perdagangan dua negara.
"Tahun lalu, Indonesia mengekspor 150 gerbong kereta api. Nah, tahun ini kita sedang berusaha meningkatkan ekspor kereta api kita ke sana lagi," ujar Retno.
Dengan Perancis lain lagi. Presiden Jokowi menyampaikan dukungan penuh Indonesia terhadap Konferensi Perdamaian yang dilaksanakan di Perancis.
"Indonesia bersama Perancis dan banyak negara berusaha terus mendukung konferensi perdamaian dalam konteks Palestina dan Israel itu," ujar Retno.
Meski demikian, ada poin yang sama yang ditangkap Presiden dari obrolan itu. Semua Dubes LBBP menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia yang mendukung penuh penyelesaian persoalan kemanusiaan di Rohingnya, Myanmar.
"Yang juga disampaikan para dubes itu ialah apresiasi mereka terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang relatif tinggi dari rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia," ujar Retno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.