Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akom Mengaku Tak Pernah Diajak Bicara soal Tawaran Jabatan Pengganti

Kompas.com - 06/12/2016, 09:45 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua DPR Ade Komarudin mengaku tak pernah diajak bicara soal posisi baru yang dijanjikan Partai Golkar setelah dirinya tak lagi menjabat Ketua DPR.

Ade bahkan sebatas mengetahui hal tersebut dari pemberitaan di media massa. Karena itu ia tak pernah menganggap serius terkait posisi baru yang sempat dikatakan beberapa petinggi partai berlambang beringin itu.

"Saya enggak tahu dan enggak pernah diajak bicara soal posisi baru. Itu kan bukan saya yang ngomong, saya pun ikhlas soal jabatan, saya legowo," kata Ade saat ditemui di Jakarta, Senin (5/12/2016).

(Baca juga: Ade Komarudin: Aku "Rapopo")

Ia mengatakan saat ini hanya akan memfokuskan diri dalam dua hal. Pertama, untuk merehabilitasi nama baiknya usai diputuskan melanggar kode etik oleh Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).

Sebab, menurut Ade, ia merasa tak bersalah dan mampu mempertanggungjawabkan tuduhan yang dialamatkan kepadanya di MKD.

Kedua, Ade akan fokus mengurus Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) yang dipimpinnya.

"Harus dikasih catatan, ini tidak menyangkut posisi saya sebagai Ketua DPR dulunya. Jadi Pak (Setya) Novanto tidak usah khawatir saya ingin kembali pada posisi itu. Saya tidak maksud ke arah sana. Saya cuma mau memperbaiki nama baik dan urus SOKSI," kata Ade.

Sebelumnya Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham sempat mengatakan partainya akan mengupayakan posisi pengganti bagi Ade Komarudin setelah tak lagi menjabat sebagai Ketua DPR.

Idrus mengatakan sebagai salah kader terbaik Golkar Ade layak mendapatkannya. (Baca: Golkar Akan Bicara dengan Jokowi soal Posisi Pengganti untuk Akom)

Sedangkan, Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Partai Golkar Yorrys Raweyai menyatakan bahwa posisi yang akan ditawarkan ke Ade itu adalah menteri, duta besar, atau pimpinan lembaga negara.

"Apakah menteri, duta besar, apakah BPK, apakah OJK, jabatan -jabatan kenegaraan yang sesuai dengan kompetensi dia," ujar Yorrys.

(Baca: Yorrys Sebut Ade Komarudin Bisa Jadi Menteri, Dubes atau BPK...)

Kompas TV Setya Novanto Kembali Pimpin DPR
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com