JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Ade Komarudin disebut akan memangku jabatan penting dalam struktur pemerintahan setelah jabatannya digantikan Setya Novanto.
Hal itu diungkapkan Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Partai Golkar Yorrys Raweyai.
"Apakah menteri, duta besar, apakah BPK, apakah OJK, jabatan -jabatan kenegaraan yang sesuai dengan kompetensi dia," ujar Yorrys di Bakrie Tower, Jakarta Selatan, Senin (28/11/2016).
Namun, Ade juga ada kemungkinan menjabat suatu jabatan di struktur Partai Golkar.
"Bisa bicara kan kalau (jabatan) di internal (Golkar). Kalau dia masih mau tetap, tidak masalah," ujar Yorrys.
Keputusan Ade Komarudin akan tetap mengabdi pada partai atau berkarya di struktur pemerintahan, lanjut Yorrys, tergantung pada perbincangan antara Dewan Pertimbangan, Dewan Pimpinan Pusat, dan Ade Komarudin sendiri.
Yorrys menegaskan, yang terpenting saat ini adalah Setya Novanto kembali menjabat sebagai Ketua DPR RI.
"Yang terpenting pasti itu SN kembali ke posisi itu, berarti kan dia (Ade Komarudin) harus keluar," kata Yorrys.
"Ini kan kompromi saja, dia masih mau ketua fraksi, atau dia pikir sudah capek mau 2019, atau mau mengabdi di mana saja boleh," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Rapat Pleno DPP Partai Golkar, Senin (21/11/2016) memutuskan Setya Novanto kembali diajukan sebagai Ketua DPR RI menggantikan kader Golkar yang lainnya, Ade Komarudin.
Beberapa saat setelah itu, Dewan Pembina Partai Golkar berkirim surat ke pimpinan DPR. Wanbin Golkar berpendapat bahwa keputusan itu belum dibahas antara DPP dan Wanbin Golkar.
(Baca: Dewan Pembina Golkar Kirim Surat Minta Pergantian Ketua DPR Ditunda)
Namun, berdasarkan pembicaraan antara Novanto dengan Aburizal, Senin siang hingga sore, Wanbin Golkar mengubah haluan menyepakati keputusan rapat pleno DPP partai beringin tersebut.
(Baca: Dewan Pembina dan DPP Golkar Sepakat Majukan Novanto Jadi Ketua DPR)