JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Budiman Sudjatmiko mengajak masyarakat di perkotaan belajar kerukunan beragama dari warga desa.
Budiman mengatakan, keberagamaan di banyak perdesaan di Indonesia begitu toleran.
Menurut dia, jarang terjadi konflik karena adanya perbedaan agama di desa-desa di Indonesia.
"Belum pernah saya dengar ada konflik di desa karena masalah itu. Kenapa kita tidak mencontoh bagaimana beragama di desa?" kata Budiman dalam diskusi bertajuk "Indonesia Tanah Air Kita" di Tartine Cafe, Mall FX Sudirman, Jakarta, Senin (14/11/2016).
Budiman menilai, kasus intoleransi beragama saat ini justru banyak terjadi di perkotaan.
Masyarakat perkotaan, kata Budiman, kerap bersikap intoleran karena terpapar pergaulan global.
"Kapan kita mulai melihat yang berbeda itu menjadi musuh? Itu dimulai di kota oleh sebagian kelas menengah yang terekspos pergaulan global," kata Budiman.
Untuk itu, Budiman mengajak masyarakat perkotaan menjadikan warga desa sebagai contoh dalam membangun kerukunan umat beragama.
Budiman menuturkan, ada 150 juta warga di pedesaan yang dapat menjadi rujukan dalam menumbuhkan toleransi beragama.
"Menurut saya ini adalah satu permata yang masih dianut 150 juta orang yang ada di Indonesia, mereka masih tinggal di desa. Artinya kita masih punya modal untuk membangun toleransi di Indonesia," kata Budiman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.