Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontras Beberkan Alasan Sulitnya Buktikan Keterlibatan Aparat dalam Peredaran Narkotika

Kompas.com - 20/09/2016, 19:10 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menerima 38 pengaduan mengenai keterlibatan aparat dalam kejahatan narkotika, sejak awal Agustus 2016.

Meski begitu, hanya ada sembilan kasus yang dapat dipublikasikan dan ditindaklanjuti ke instansi yang berwenang.

Kepala Divisi Pembelaan Hak Sipil Politik Kontras Putri Kanesia mengatakan, banyak kasus yang tak bisa ditindaklanjuti karena tak adanya keterbukaan pelapor terhadap masalah tersebut.

"Hanya sembilan pelapor yang bersedia dipublikasikan dan ditindaklanjuti, enggak semua mau terbuka," ujar Putri usai audiensi dengan Ombudsman RI di Jakarta, Selasa (20/9/2016).

Menurut Putri, alasan pelapor tak mau terbuka terhadap masalah ini karena mereka tidak yakin laporannya ditindaklanjuti.

"Mereka tidak yakin kasusnya akan ditindaklanjuti," kata Putri.

Selain itu, belum adanya jaminan perlindungan jika laporan diproses lembaga terkait juga menjadi alasan ketertutupan publik.

"Tidak ada jaminan perlindungan kepada kami. Saya pikir ini penting untuk diasesmen ke lembaga terkait. Harus ada jaminan itu," ujar Putri.

Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), kata Putri, Juga memiliki kelemahan prosedural dalam menjamin pelapor kasus.

Prosedur administrasi untuk mendapat jaminan dari LPSK masih rumit.

"Sementara ini kan sulit, bagaimana kita membongkar kalau memang hal-hal tadi tidak dipenuhi atau tidak dijaminkan," tambah Putri.

Senada dengan Putri, Wakil Ketua Ombudsman RI, Lely Pelitasari Soebekty mengakui pentingnya jaminan perlindungan dari LPSK kepada pelapor keterlibatan aparat.

Menurut Lely, ancaman kepada para pelapor bisa marak jika LPSK tak memberikan jaminan perlindungan.

"Kami berharap pengajuan perlindungan untuk pelapor dan Kontras dapat dipenuhi oleh LPSK. Mudah-mudahan LPSK tidak mempersulit dengan alasan administratif," kata Lely.

Kontras, ujar Putri, masih berupaya menunggu disetujuinya permohonan dari LPSK agar pelapor mendapat perlindungan.

Ini digunakan agar tidak ada intimidasi dari oknum-oknum tertentu. "Kami saat ini tengah berupaya untuk menunggu assesment dengan LPSK bahwa ada perlindungan," kata Putri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Ditanya soal Bursa Menteri Kabinet Prabowo, Maruarar Sirait Ngaku Dipanggil Prabowo Hari Ini

Ditanya soal Bursa Menteri Kabinet Prabowo, Maruarar Sirait Ngaku Dipanggil Prabowo Hari Ini

Nasional
PDI-P Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Maruarar Sirait: Masalah Internal Harus Dihormati

PDI-P Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Maruarar Sirait: Masalah Internal Harus Dihormati

Nasional
Maruarar Sirait Dukung Jokowi Jadi Penasihat di Pemerintahan Prabowo

Maruarar Sirait Dukung Jokowi Jadi Penasihat di Pemerintahan Prabowo

Nasional
Pesawat Latih Jatuh di BSD, 3 Korban Tewas Merupakan Penerbang, Penumpang, dan Mekanik

Pesawat Latih Jatuh di BSD, 3 Korban Tewas Merupakan Penerbang, Penumpang, dan Mekanik

Nasional
Momen Anies Mampir Kondangan Warga Muara Baru sebelum ke Halalbihalal PKL dan JRMK di Jakut

Momen Anies Mampir Kondangan Warga Muara Baru sebelum ke Halalbihalal PKL dan JRMK di Jakut

Nasional
8 Kloter Jemaah Haji Indonesia Siap Bergerak ke Makkah, Ambil Miqat di Bir Ali

8 Kloter Jemaah Haji Indonesia Siap Bergerak ke Makkah, Ambil Miqat di Bir Ali

Nasional
Jokowi Terbang ke Bali, Bakal Buka KTT WWF ke-10 Besok

Jokowi Terbang ke Bali, Bakal Buka KTT WWF ke-10 Besok

Nasional
MPR Bakal Safari Temui Tokoh Bangsa, Dimulai dengan Try Sutrisno Besok

MPR Bakal Safari Temui Tokoh Bangsa, Dimulai dengan Try Sutrisno Besok

Nasional
Utarakan Idenya Bareng Maruarar Sirait, Bamsoet: Kami Siapkan Gagasan Rekonsiliasi Nasional Pertemukan Paslon 01, 02 dan 03

Utarakan Idenya Bareng Maruarar Sirait, Bamsoet: Kami Siapkan Gagasan Rekonsiliasi Nasional Pertemukan Paslon 01, 02 dan 03

Nasional
Bamsoet Goda Maruarar Sirait, Qodari, dan Anas Urbaningrum Masuk Golkar

Bamsoet Goda Maruarar Sirait, Qodari, dan Anas Urbaningrum Masuk Golkar

Nasional
Pemerintah Diminta Ambil Kendali Penetapan UKT PTN

Pemerintah Diminta Ambil Kendali Penetapan UKT PTN

Nasional
Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Nasional
Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Nasional
APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com