JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian RI akan menggelar Operasi Mantap Praja untuk memastikan penyelenggaraan Pilkada Serentak 2017 berjalan dengan lancar dan tertib.
Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, polisi akan memberlakukan pola back up.
Dengan pola ini, Polres dan Polsek akan di-back up dengan sistem rayonisasi.
"Contoh, Medan hanya satu yang melakukan Pilkada, otomatis hanya perlu di-back up Polres sekitar plus Polda," ujar Tito, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (19/9/2016).
Sementara, pola berbeda diterapkan di Aceh yang dinilai memiliki sejarah konflik. Selain itu, pada pilkada mendatang, di Aceh akan lebih banyak pasangan calon yang bertarung.
Polri akan menurunkan kekuatan penuh untuk melakukan pengamanan di Aceh dan daerah-daerah dengan tipikal serupa.
Jika pola rayonisasi dianggap kurang memadai, personel Polda daerah tetangga juga akan diterjunkan, yaitu dari Polda Sumatera Utara.
"Kalau masih kurang kami back up dari Mabes. Karena masih ada pasukan Brimob," kata Tito.
Adapun, Operasi Mantap Praja digelar untuk memastikan penyelenggaraan Pilkada Serentak 2017 berjalan dengan lancar dan tertib.
Pengamanan khusus diberlakukan hingga pelantikan kepala daerah. Sebab, setelah pelaksanaan pilkada, masih sering timbul ketidakpuasan dari pihak-pihak yang kalah.
Polri akan memberikan panduan secara umum, namun pola pengamanan dilaksanakan oleh Polda dan Polres dengan ketentuan yang berlaku di masing-masing daerah.
Operasi ini juga akan melibatkan personel TNI yang diperbantukan serta relawan pengamanan masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.