Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembak Mati Pelajar, Kinerja Polisi Papua Jadi Sorotan Istana

Kompas.com - 29/08/2016, 15:56 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Staf Khusus Presiden Bidang Papua, Lenis Kagoya, menekankan, polisi di Papua harus mengubah pendekatannya terhadap masyarakat Papua.

Hal ini disampaikan dalam menyikapi peristiwa polisi yang menembak mati Etinius Sondegau (15), seorang pelajar, dan berbuntut pada aksi pembakaran Polsek Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, oleh masyarakat setempat, Sabtu (27/8/2016).

"Kinerja polisi di Papua ini memang harus dievaluasi khusus. Pendekatan mereka enggak bagus," ujar Lenis di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (29/8/2016).

Untuk menghadapi seorang pelajar, Lenis berpendapat, polisi tidak harus mencabut pistol dan melepaskan peluru, apalagi ke bagian tubuh vital. Seharusnya, polisi lebih menggunakan pendekatan yang persuasif.

Lenis mengatakan, jika pendekatan polisi di Papua tidak diubah, maka masyarakat Papua juga tidak akan menghargai polisi.

Pihaknya menyorot secara tajam kinerja polisi di Bumi Cendrawasih itu. Oleh sebab itu, pihaknya akan menggelar rapat dengan unsur terkait untuk membahas kinerja aparat kepolisian di Papua.

"Kami dalam waktu dekat akan rapat, harus ada evaluasi kinerja polisi di Papua karena kalau seperti itu terus sangat membahayakan," ujar Lenis.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Patrige Renwarin mengatakan, tim internal yang langsung dipimpin Wakil Kepala Polda Papua saat ini sedang ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi.

"Jadi tunggu penyelidikan saja, termasuk soal alasan mengapa ada penembakan," ujar Patrige.

Penembakan terhadap Etinius memicu amarah massa yang berjumlah sekitar 200 orang. Mereka mendatangi Kantor Polsek Sugapa sambil membawa jasad Etinius pada pukul 13.40 WIT.

Massa menuntut aparat bertanggung jawab atas kematian Etinius. Massa kemudian membakar kantor Polsek Sugapa.

Setelah membakar polsek, massa mengantar jasad Etinius ke rumah orangtuanya di belakang Bank Papua Cabang Sugapa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com