Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ingin Angka Kemiskinan Berkurang Lebih Banyak Lagi

Kompas.com - 19/07/2016, 18:22 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintahannya sudah berhasil menurunkan angka kemiskinan.

Data Badan Pusat Statistik menunjukkan, tingkat kemiskinan pada Maret 2015 berada pada angka 11,2 persen. Namun, pada Maret 2016, tingkat kemiskinan turun ke level 10,86 persen.

"Perlu saya sampaikan, kemarin telah diumumkan per Maret 2016 angka kemiskinan turun," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas dengan sejumlah menteri bidang ekonomi di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (19/7/2016).

Menurut Jokowi, angka kemiskinan yang turun ini menjadi momentum yang baik karena beberapa hal. Pertama, inflasi terus bisa dijaga pada angka 3 sampai 4 persen.

(Baca: Dana PKH Tak Akan Lagi Dikucurkan Tunai, tetapi Melalui E-Warung)

Kedua, penurunan angka kemiskinan ini juga membuktikan program dana desa sangat berpengaruh terhadap kemiskinan di desa. Kendati angka kemiskinan turun, Jokowi mengingatkan jajarannya untuk tidak cepat puas.

Ia meyakini angka kemiskinan masih bisa diturunkan lagi. Salah satu caranya adalah dengan program pemerintah yang mengganti program beras untuk masyarakat miskin atau raskin dengan voucer belanja.

(Baca: BPS: Angka Kemiskinan Turun di Level 10,86 Persen)

Voucer belanja bisa digunakan untuk beras, telur, atau bahan pokok lainnya di pasar dan toko pada harga yang berlaku. Jokowi menargetkan program baru ini sudah berjalan pada awal 2017.

"Apabila secepatnya kita lakukan, saya meyakini angka yang tadi saya sampaikan bisa turun lebih banyak lagi," kata Jokowi.

Kompas TV Tingkat Kemiskinan di Indonesia Memprihatinkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com