JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian bertekad mengubah pelayanan di kantor polisi layaknya Bank. Warga menyambut baik keinginan tersebut dan berharap bisa direalisasikan segera mungkin.
Selama ini, tak sedikit warga yang kecewa saat mencoba melaporkan peristiwa kriminalitas yang dialaminya ke kantor polisi.
Damara Dwi Elita (24), misalnya, pernah punya pengalaman pahit saat ia masih berkuliah di Bandung pada tahun 2013 lalu. Damara yang saat itu dibonceng temannya mengalami penjambretan di jembatan Pasupati.
Penjambret yang juga menggunakan sepeda motor mengambil paksa tas jinjingnya yang berisi telepon genggam dan sejumlah uang tunai.
Mahasiswi Universitas Padjajaran tersebut pun langsung melapor ke Polsek terdekat dengan harapan polisi bisa segera bergerak mengejar pelaku. Namun, ia justru mendapat respon yang bertele-tele dari polisi yang bertugas.
(Baca: Tito Karnavian Ingin Kantor Polisi seperti Bank)
"Waktu kejambretan dateng ke kantor polisi malah polisinya nasihatin kalau dimsana emang rawan jambret," kata Damara kepada Kompas.com, Jumat (15/7/2016).
Harusnya, lanjut Damara, jika polisi memang sudah mengetahui suatu daerah rawan kriminalitas, maka polisi bisa berpatroli di daerah itu. Dengan begitu, para penjahat tak akan berani melakukan aksinya.
"Tapi buktinya di lokasi kejambretan itu enggal ada sama sekali pos polisi," ujar Damara.
Damara yang kini sudah bekerja di Jakarta ini pun pesimis bahwa laporan yang disampaikannya ditindaklanjuti oleh kepolisian setempat. Sebab, sudah tiga tahun berlalu dari laporan awal dibuat, tak ada laporan apakah pelaku sudah tertangkap atau belum.
(Baca: Usai Lantik Tito Karnavian, Presiden Jokowi Berikan Tugas untuk Reformasi Polri)
Damara pun menyambut baik keinginan Tito Karnavian untuk mengubah pelayanan di kantor polisi layaknya Bank.
"Tapi jangan kantornya saja yang diubah tapi yang lebih penting polisinya sendiri yang bisa kerja lebih baik dan menjadi sahabat masyarakat dengan memberikan pelayanan yang bagus," ucap Damara.
"Kalau kantornya saja sama cara pelaporannya saja yang bagus tapi polisinya enggak bagus kan percuma," tambah dia.
Sementara warga Depok Alsadad Rudi (27) juga pernah punya pengalaman tak menyenangkan saat berurusan dengan Polsek Sukmajaya untuk melaporkan rumahnya di Perumahan Graha Studio Alam, Jalan Raden Saleh, Cilodong, Depok yang kemalingan.