(Baca: Masih Ada Polisi yang Menjebak dan Memeras, Ini Komentar Kapolri)
Pada periode April-Mei 2016 kemarin, rumah Sadad sudah empat kali kemalingan di siang hari. Usai peristiwa ketiga pada 3 Mei 2016, ia langsung melapor ke polsek terdekat, yakni Polsek Sukmajaya.
Namun, menurut Sadad, laporannya itu tidak dikuti dengan adanya penyidik polisi yang datang ke rumahnya untuk mengecek dan mengindentifikasi lokasi kejadian. Saat itu, hanya ada anggota Babinkamtibmas yang datang.
Menurut Sadad, pihak Polsek Sukmajaya baru menurunkan penyidiknya ke lokasi kejadian setelah kemalingan yang keempat. Itupun, kata dia, setelah adanya keluhan yang disampaikannya ke Polresta Depok.
"Setelah ngadu ke Polres baru ada tinak lanjut, itu kebetulan saya kenal sama orang polresnya. Gimana kalau enggak?" ucap Sadad.
"Kasian kan warga yang jadi korban kejahatan, lapor ke polisi tapi enggak ditanggepin karena enggak punya kenalan sama polisinya?" tambah dia.
Sadad pun mengapresiasi niat Tito Karnavian yang ingin membuat pelayanan di Kantor Polisi seperti Bank. Ia berharap keinginan Tito ini bisa segera direalisasikan, minimal untuk tingkat Polsek terlebih dahulu.
"Menurut saya reformasi pelayanan di kepolisian harus dimulai dari tingkat polsek. Karena seringkali polisi-polisi di tingkat polsek kurang merespons laporan masyarakat. Laporan dibiarin gitu aja," ucap Sadad.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.