Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Duka Ketua KPU Mulai Dipadati Pelayat, dari Kerabat hingga Pejabat

Kompas.com - 08/07/2016, 09:26 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah duka Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik mulai dipadati pelayat yang akan memberikan penghormatan terakhirnya, mulai dari kerabat, tetangga, hingga pejabat.

Pada sekitar pukul 09.00 WIB, Kapolri jenderal (Pol) Badrodin Haiti dan politisi PAN Hatta Rajasa terlihat menyalami dan memberikan rasa belasungkawanya kepada pihak keluarga. Selain itu, hadir pula Mendikbud Anies Baswedan dan Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie.

"Kami semua kaget, tidak menyangka, dan merasa sangat kehilangan atas wafatnya Ketua KPU RI Husni Kamil Manik. Almarhum masih muda, mempunyai prestasi yang cemerlang dan sangat berhasil memimpin KPU RI," ujar Jimly saat ditemui di rumah duka, jalan Siaga Raya, Nomor 23A, Pejaten, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2016).

Menurut penuturan salah seorang perwakilan keluarga, saat ini jenazah alamarhum Husni sedang dimandikan sebelum dibawa ke Masjid Kompleks Polri, Pejaten, untuk dishalatkan pukul 11.00 WIB. Sebelumnya jenazah disemayamkan di rumah duka, Jalan Siaga Raya, Nomor 23A, Pejaten, Jakarta Selatan, pada Kamis (7/7/2016) malam.

(Baca juga: Ketua KPU Awalnya Mengeluh Sakit di Kaki)

Husni menjalani perawatan di RS Pusat Pertamina, Jakarta Selatan, pada Kamis pagi dan dinyatakan meninggal dunia oleh dokter pada pukul 21.10 WIB. Husni meninggalkan satu orang istri bernama Endang Mulyani dan tiga orang anak.

Husni lahir di Medan, Sumatera Utara, pada 18 Juli 1975 dan pernah menjabat sebagai anggota KPU di Sumatera Barat selama dua periode, yakni 2003-2008 dan 2008-2013. Husni muda aktif dalam berbagai kegiatan politik dan berpengalaman sebagai pemantau pemilu sejak lulus kuliah di Universitas Andalas.

(Baca juga: Husni Kamil Manik, dari Sumatera Barat ke Ibu Kota)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Nasional
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com