JAKARTA, KOMPAS.com - Tingkat kecelakaan lalu lintas selama mudik Lebaran tahun ini, jika dibandingkan dengan tahun lalu, jumlahnya menurun.
Sejak H-6 hingga H-4 Lebaran tahun ini, sebanyak 388 kecelakaan terjadi. Dibandingkan dengan H-6 hingga H-4 Lebaran tahun lalu, jumlahnya turun hingga 56 persen.
"Untuk gabungan (jumlah kecelakaan) sampai H-4 turun dari 606 kejadian jadi 338 kejadian," kata Kepala Bagian Operasional Korlantas Polri, Komisaris Besar Pol Benyamin, saat ditemui di kantornya, Minggu (3/7/2016).
Dari kecelakaan tersebut, tahun ini sebanyak 74 korban meninggal. Jumlah ini menurun 76 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu, yaitu sebanyak 130 korban.
Korban luka berat tahun ini mencapai 130 korban. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah itu juga turun 81 persen dari 235 korban.
Sementara untuk korban luka ringan tahun ini sebanyak 453. Jumlah itu turun 47 persen dibandingkan tahun lalu sebesar 667 korban.
"Kecelakaan tertinggi pemudik dengan sepeda motor," kata Benyamin.
Ia mengatakan, rata-rata kecelakaan terjadi akibat kelalaian manusia. Karena melihat jalanan lowong, mereka mengebut kemudian berbenturan dengan kendaraan lain. Banyak juga yang melanggar marka jalan sehingga menyebabkan kecelakaan beruntun.
Menurut Benyamin, ada sejumlah faktor yang mempengaruhi tingkat kecelakaan menurun. Pertama, karena program mudik gratis oleh pemerintah. Kemudian, tahun ini Korlantas menyiapkan lebih banyak check point bagi para pengguna sepeda motor untuk beristirahat.
"Kalau tahun lalu, kami buat imbauan supaya ada kesadaran. Sekarang kami setengah paksa untuk berhenti supaya dia istirahat," kata Benyamin.
Ia mengakui masih ada pengemudi yang ngeyel untuk berhenti dan memaksakan melanjutkan perjalanan. Namun, petugas polisi di lapangan harus lebih tegas menegur mereka.
"Kan demi keselamatan mereka juga," kata Benyamin.