Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi Dijadwalkan Rayakan Idul Fitri di Padang

Kompas.com - 03/07/2016, 09:09 WIB

PADANG, KOMPAS.com — Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan mendarat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Senin (4/7/2016) sekitar pukul 17.30 WIB. Di Padang, Presiden akan menghabiskan malam terakhir bulan Ramadhan dan merayakan hari raya Idul Fitri.

Setelah tiba di Padang, Presiden dijadwalkan melaksanakan shalat tarawih di Masjid Nurul Iman, Padang, setelah istirahat dan berbuka di Hotel Inna Muara.

"Malamnya sekitar pukul 20.45 WIB direncanakan beliau akan membagikan sembako di Masjid Mukaromah, kawasan Muaro Padang," kata Kepala Bagian Protokoler Sekretariat Provinsi Sumbar, Kuswandi Kutar di Padang, Minggu.

Menurut dia, agenda Presiden akan dilanjutkan keesokan harinya, Selasa (5/7/2016), yaitu membagikan sembako bagi masyarakat kurang mampu di Pantai Muaro Lasak, Padang sekitar pukul 09.00 WIB.

"Lokasi berikutnya masih tentatif. Salah satu rencananya adalah menuju Solok. Di simpang Pasar Alahan Panjang singgah sejenak untuk bagi sembako dan shalat dzuhur di Masjid Ummi Alahan Panjang. Setelah itu, kembali ke Padang, buka bersama di RM Sederhana," ujarnya.

Malam terakhir Ramadhan itu, Presiden Joko Widodo juga dijadwalkan untuk menghadiri kegiatan takbiran di halaman Kantor Gubernur Sumbar. 

"Untuk takbiran ini, kegiatan Pemprov Sumbar akan digabung dengan kegiatan Pemkot Padang," ujarnya.

Sementara itu, pada saat lebaran, Presiden direncanakan melaksanakan shalat Idul Fitri di Masjid Raya Sumbar dilanjutkan sarapan pagi dan bersilaturahim dengan masyarakat.

"Kita siapkan lantai satu Masjid Raya Sumbar untuk kegiatan ini," katanya.

Siangnya, Presiden akan terbang ke Solo. Namun, sebelum sampai di Bandara Internasional Minangkabau, Presiden akan blusukan dan memberikan bantuan kepada masyarakat.

"Ini adalah rencana terakhir hingga Sabtu malam. Namun, sewaktu-waktu jadwal tetap bisa berubah sesuai keadaan," kata dia.

Kompas TV Tes Urine Kru Pesawat 3 Maskapai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com