JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso membeberkan berbagai capaiannya di hadapan Presiden Joko Widodo. Khususnya dalam hal penanggulangan narkoba, baik pengurangan permintaan maupun pengurangan pasokan.
"Dalam konteks pengurangan permintaan melalui pencegahan, BNN berupaya meningkatkan ekstensifikasi dan intensifikasi komunikasi, informasi, dan edukasi ke seluruh pelosok Indonesia," kata pria yang dikenal dengan panggilan Komjen Buwas itu, di Peringatan Hari Anti Narkoba Internasional, di Jalan Cengkeh, Kota Tua, Jakarta Barat, Minggu (26/6/2016).
Kemudian dalam bidang pemberdayaan masyarakat, lanjut dia, BNN telah membentuk satgas anti narkoba di seluruh Indonesia dengan total 19.854 orang, yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, swasta, instansi pemerintah, dan lain-lain.
"Selain itu, dalam rangka deteksi dini terhadap penyalahgunaan narkotika di lingkungan pendidikan dan kerja sejak tahun 2015 sampai Juni 2016 telah dilakukan tes urine terhadap 186.533 orang, di mana 1.175 orang teridentifikasi positif mengonsumsi narkoba," kata Buwas.
Di samping itu, BNN juga melatih 705 warga di kawasan rawan narkotika dengan keterampilan life skill sepanjang tahun 2015 hingga 2016.
Sementara terkait upaya rehabilitasi, mulai 2015 hingga Juni 2016, BNN telah merehabilitasi 42.429 pecandu, penyalahguna, dan korban penyalahgunaan narkotika di seluruh Indonesia.
"Kami juga telah mengungkap 1.015 kasus dari 72 jaringan sindikat narkotika, dengan tersangka sebanyak 1.681 orang. Kami juga mengungkap tindak pidana pencucian uang dari kejahatan narkotika, sekitar Rp 142 miliar," kata Buwas.
Sedangkan barang bukti yang disita hingga Juni 2016 adalah 2,8 ton sabu, 707.864 butir ekstasi, 4,1 ton ganja, dan 69 hektar lahan ganja.