Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Beri Sinyal Dukung Ahok, Nasdem Ajak Partai Lain Bergabung

Kompas.com - 10/06/2016, 13:43 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Nasdem menyambut baik sinyal dukungan Partai Golkar ke jajaran partai politik pendukung Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Pilkada DKI Jakarta.

Ketua DPP Partai Nasdem, Johnny G Plate mengatakan, partainya dengan tangan terbuka berharap semakin banyak partai ikut mendukung calon gubernur terbaik untuk Ibu Kota.

"Kami berharap tidak hanya Golkar tapi yang lain juga melihat demi kepentingan DKI. Menurut kami Pak Ahok yang terbaik bagi DKI," ujar Johnny saat dihubungi, Jumat (10/6/2016).

Nasdem menilai Ahok adalah opsi terbaik karena terbukti telah menjalankan reformasi birokrasi dan perbaikan infrastruktur dengan baik serta memiliki gaya kepemimpinan yang khas.

Saat ini, lanjut Johnny, Ahok memiliki dua opsi pencalonan yang keduanya bisa dipilih.

Pertama, lewat jalur perseorangan yang dipilih Ahok saat ini. Dukungan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang dikumpulkan "Teman Ahok" pun sudah hampir mencapai satu juta.

"Tinggal bagaimana 'Teman Ahok' berkomunikasi secara teknis dengan KPU DKI Jakarta," kata Anggota Komisi XI itu.

Ahok juga masih bisa memilih jalur partai politik. Terlebih jika Golkar bergabung, jumlah kursi yang dikumpulkan sudah memenuhi syarat batas pencalonan.

Adapun jumlah kursi yang dimiliki Nasdem di DPRD DKI adalah 5 kursi, Hanura 10 kursi dan Golkar 9 kursi. Sehingga jika Golkar bergabung, kursi yang dikumpulkan mencapai 24 kursi.

(Baca: Golkar Bergabung, Ahok Kantongi 24 Kursi Dukungan dari Parpol)

"Tapi walaupun dua jalur itu sudah memenuhi dukungan untuk Pak Ahok sebagai cagub, kami tetap serahkan pada Pak Ahok untuk memilihnya," tutur Johnny.

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Golkar, Yorrys Raweyai mengatakan bahwa dari hasil pembahasan dengan pengurus harian, Partai Golkar menyepakati bahwa Golkar akan mendukung pencalonan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk Pilgub DKI Jakarta.

"Kami sudah satu suara, sikap Golkar akan mendukung Ahok untuk maju lagi di Pilgub DKI Jakarta," ujarnya saat ditemui di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (9/6/2016).

(Baca: Yorrys: Partai Golkar Satu Suara Dukung Ahok Maju dalam Pilgub DKI 2017)

Partai Golkar, jelas Yorrys, melihat sosok Ahok sebagai kandidat yang mumpuni untuk kembali memimpin Ibu Kota. Beberapa hari ke depan, Golkar akan mengumumkan kabar tersebut.

"Dalam waktu dekat ini, akan kami sampaikan dukungan kami ke Ahok dan terus melakukan komunikasi politik dengan beliau," kata Yorrys.

Kompas TV Ahok & Setnov Hadiri Bukber Nasdem
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Nasional
Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

Nasional
KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

Nasional
Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com