Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telusuri Kasus Kekerasan Seksual, Penegak Hukum Justru Buat Korban Trauma

Kompas.com - 31/05/2016, 20:56 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komnas Perempuan Riri Khariroh mengatakan penegak hukum tidak memiliki perspektif yang simpati terhadap korban kekerasan seksual. Kata dia, cara penyidik menelusuri perkara kekerasan seksual justru membangkitkan trauma korban,

"Banyak sekali yang mengadu ke Komnas Perempuan ketika ditanya oleh polisi 'kamu waktu itu pakai celana dalam apa, bagaimana cara melakukannya' itu kan seharusnya tak ditanyakan," kata Riri usai seminar di Graha Gus Dur, Jakarta, Selasa (31/5/2016).

Riri menyebut contoh hakim yang memiliki perspektif tak simpatik. Tahun 2013, dilakukan uji kelayakan dan kepatutan calon hakim agung. Saat ditanya pendapatnya tentang kasus perkosaan, calon hakim agung mengatakan perbuatan tersebut dilakukan atas dasar suka sama suka.

"Kok calon hakim agung sepeti itu. Saya kira dia ngomong begitu dari alam bawah sadarnya. Berarti kan itu cara pandangnya dia. Dan kami menemukan itu sebenarnya bukan dia sendiri yang seperti itu," ucap Riri.

Riri menilai pertanyaan tersebut seharusnya tidak ditanyakan kepada korban. Dengan pertanyaan yang traumatis itu, korban akan kembali mengingat perlakuan buruk yang diterimanya.

Kekerasan seksual belakangan marak terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. Menanggai situasi yang sudah cukup mendesak itu, pemerintah pun menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) yang memasukkan tambahan hukuman bagi pelaku kejahatan seksual berupa kebiri kimiawi, hukuman seumur hidup, hingga hukuman mati.

Kompas TV Apa Dampak Hukuman Kebiri Kimiawi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

Nasional
Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Nasional
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Nasional
Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com