Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Banyak Stigma yang Menempel pada Setya Novanto, tetapi..."

Kompas.com - 28/05/2016, 07:24 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Partai Golkar Nurul Arifin mengakui banyaknya stigma negatif yang menempel pada Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto.

Ini menyebabkan timbul keraguan dan meragukan keberlangsungan Partai Golkar di bawah kepemimpinan Novanto.

Citra tentang Novanto yang selama ini melekat di benak publik, kata Nurul, justru menjadi tantangan bagi kepengurusan baru.

"Memang banyak stigma yang menempel pada Pak Novanto, tapi kami paham bahwa di politik segala sesuatu bisa dikapitalisasi," ujar Nurul di Kantor Para Syndicate, Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (27/5/2016).

Nurul menambahkan, seusai rekonsiliasi, Partai Golkar memiliki energi dan optimisme baru untuk bangkit dan membangun Golkar yang baru.

Menurut dia, Novanto merupakan sosok pekerja keras dan akomodatif sehingga Nurul meyakini Golkar di bawah kepemimpinan Novanto akan segera bangkit.

Keyakinan tersebut, kata dia, ditunjukkan oleh beberapa momen ketika Novanto mampu menjadi mediator serta menjembatani perbedaan pandangan dan sikap yang ada.

Nurul mencontohkan, Koalisi Merah Putih (KMP) yang dulu dianggap oposisi kuat pemerintahan. Namun, setelah di parlemen, justru KMP menjadi pendukung utama pemerintah melalui kritik-kritik yang membangun.

Situasi tersebut dibangun saat Novanto masih menjabat Ketua DPR.

Sementara di internal partai sendiri, hal tersebut dibuktikan pada situasi fraksi yang mampu disatukan saat Novanto menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR.

"Kubu Ancol dan Bali bisa disatukan di dalam fraksi dengan menempatkan kedua kubu tersebut dalam posisi yang baik," ujar Nurul.

Pesimisme publik, lanjut dia, justru menjadi cambuk untuk meyakinkan publik bahwa Golkar bisa lebih baik ke depannya dengan Novanto sebagai nakhodanya.

"Semoga ke depan kami bisa buktikan bahwa apa yang diragukan publik akan kami jawab dengan pekerjaan yang bisa membuat Golkar lebih dicintai publik," tutur Nurul.

Kompas TV Setnov: Golkar Usung Jokowi di Pilpres 2019
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Komisi I Bakal Panggil Menkominfo jika PDN Masih Bermasalah

Komisi I Bakal Panggil Menkominfo jika PDN Masih Bermasalah

Nasional
Kumpulkan Pamen, KSAL Wanti-wanti Bahaya Utang Berlebih dan Kebiasaan Judi 'Online'

Kumpulkan Pamen, KSAL Wanti-wanti Bahaya Utang Berlebih dan Kebiasaan Judi "Online"

Nasional
KPK Akan Dalami Dugaan Aliran Dana SYL Ke Firli Bahuri

KPK Akan Dalami Dugaan Aliran Dana SYL Ke Firli Bahuri

Nasional
Saat Bamsoet Bicara soal Amendemen Berujung Diputus Langgar Kode Etik...

Saat Bamsoet Bicara soal Amendemen Berujung Diputus Langgar Kode Etik...

Nasional
Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Divonis 9 Tahun Penjara

Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Divonis 9 Tahun Penjara

Nasional
Sri Mulyani Bakal Cek Aturan Bea Masuk Kain Usai RI Kebanjiran Tekstil Impor

Sri Mulyani Bakal Cek Aturan Bea Masuk Kain Usai RI Kebanjiran Tekstil Impor

Nasional
Golkar Optimistis Bisa Koalisi dengan Gerindra di Pilkada Jakarta, Calonnya Masih Dibahas

Golkar Optimistis Bisa Koalisi dengan Gerindra di Pilkada Jakarta, Calonnya Masih Dibahas

Nasional
Mendagri Buka Suara Pj Gubernur NTB Diganti Pensiunan Jenderal TNI

Mendagri Buka Suara Pj Gubernur NTB Diganti Pensiunan Jenderal TNI

Nasional
PKB Buka Kans Koalisi dengan PDI-P, Sandingkan Marzuki-Risma di Pilkada Jatim

PKB Buka Kans Koalisi dengan PDI-P, Sandingkan Marzuki-Risma di Pilkada Jatim

Nasional
Benny Harman: Belum Ada Rekomendasi Untuk Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Benny Harman: Belum Ada Rekomendasi Untuk Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Nasional
Sudah 6 Pj Kepala Daerah Mundur karena Hendak Maju Pilkada 2024

Sudah 6 Pj Kepala Daerah Mundur karena Hendak Maju Pilkada 2024

Nasional
Didakwa Korupsi Rp 44,5 Miliar, SYL Pamer Kementan Kontribusi Rp 15 Triliun ke Negara

Didakwa Korupsi Rp 44,5 Miliar, SYL Pamer Kementan Kontribusi Rp 15 Triliun ke Negara

Nasional
Menperin Bakal Pelajari Isu Sritex Bangkrut

Menperin Bakal Pelajari Isu Sritex Bangkrut

Nasional
Usung Sohibul Iman Jadi Bakal Cagub, PKS Tegaskan Partai Pemenang Pileg di Jakarta

Usung Sohibul Iman Jadi Bakal Cagub, PKS Tegaskan Partai Pemenang Pileg di Jakarta

Nasional
KPAI Desak Polisi Transparan Dalam Kasus Kematian Pelajar 13 Tahun di Padang

KPAI Desak Polisi Transparan Dalam Kasus Kematian Pelajar 13 Tahun di Padang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com