JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya pembebasan empat WNI yang masih menjadi sandera Abu Sayyaf terus dilakukan secara intensif.
Buktinya, seusai melepas Satgas Paspam Indonesia-Papua Nugini Yonif Para Raider 330 Kostrad Senin (9/5/2016) pagi di Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta, Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi langsung bertolak ke tempat latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI di Tarakan, Kalimantan Utara.
Saat dikonfirmasi kepergiannya ke Tarakan terkait dengan pembebasan sandera, Edy hanya menjawab singkat.
"Ya, pokoknya PPRC akan berada di Tarakan dalam batas waktu yang tidak ditentukan," kata Edy.
Ketika didesak kembali mengenai keterlibatan PPRC TNI dalam pembebasan sandera, Edy kembali berkilah.
"Itu kan wilayah teritorial Filipina, tidak mungkin kami melakukan operasi di sana. Lagian kami di Tarakan cuma berdoa kok," canda Edy yang langsung disambut tawa awak media.
Edy mengatakan hingga saat ini upaya pembebasan empat WNI yang masih disandera berjalan secara terpusat dan melibatkan banyak pihak. Sehingga dia pun tak bisa memastikan langkah selanjutnya.
"Kami masih tunggu dengar. Masih membaca situasi dan masih menunggu hasil dari proses yang dilakukan pihak lainnya. Doakan saja prosesnya berjalan lancar," lanjut Edy.