Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbauan Polri soal Pelecehan Patung Pahlawan di Tugu Letda Sujono

Kompas.com - 09/05/2016, 16:26 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar mengimbau masyarakat untuk tidak melecehkan simbol negara dan bentuk penghargaan terhadap pahlawan.

Hal ini menyusul tindakan dari foto sejumlah pemuda di Simalungun, Sumatera Utara, yang menduduki kepala patung pahlawan di Tugu Letda Sujono.

"Sangat disayangkan generasi muda seperti melecehkan, duduk di atas kepala, pundak, di atas patung-patung pahlawan. Tentu kan seperti melecehkan sejarah bangsa, tidak baik, tidak benar," ujar Boy di Mabes Polri, Jakarta, Senin (9/5/2016).

Boy mengatakan, semestinya kaum muda menghargai sejarah bangsa dan perjuangan para pahlawan. Para pahlawan itu, kata Boy, telah memperjuangkan sesuatu demi kepentingan masyarakat banyak.

(Baca: Wajah Tugu Letda Sujono Kini, Kotor dan Ditumbuhi Semak)

Salah satu pemuda bernama Ismed Banda menduduki kepala patung Letda Sujono.

Letda Sujono merupakan anggota pengamanan Perusahaan Perkebunan Karet Negara IX Bandar Betsy.

Ia gugur saat mempertahankan area kebun dari upaya perebutan paksa oleh massa Barisan Tani Indonesia (BTI) yang merupakan organisasi sayap Partai Komunis Indonesia (PKI).

"Tentunya sebagai generasi muda wajib menghormati simbol-simbol negara kita, katakanlah dalam bentuk patung-patung pahlawan," kata Boy.

Ismed merupakan salah satu pemuda yang berada dalam foto yang beredar luas di media sosial. Ia kemudian diamankan oleh satuan Koramil Pardagangan, Minggu (8/5/2016), setelah dilakukan pencarian selama dua hari.

Ismed yang juga mengunggah foto tersebut ke Facebook mengaku tidak tahu-menahu mengenai sosok Letda Sujono. Aksi foto-foto bersama kawan-kawannya di tugu tersebut, lanjut Ismed, hanya untuk bersenang-senang.

"Untuk seru-seruan saja, Bang. Saya tidak tahu siapa Letda Sujono dan patung-patung yang lain itu," ujar dia.

Ismed pun mengaku menyesal melakukan hal tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Nasional
PAN Persoalkan Selisih 2 Suara Tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

PAN Persoalkan Selisih 2 Suara Tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

Nasional
Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Nasional
KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

Nasional
Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Nasional
Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Nasional
Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Nasional
Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Nasional
Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Nasional
Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Nasional
Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Nasional
Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com