Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Janji Lompat dari Monas hingga Iris Telinga Dinilai Tak Baik untuk Anak-anak

Kompas.com - 15/04/2016, 10:57 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para elite diminta menjaga ucapannya ketika menyikapi pemilihan kepala daerah, khususnya di DKI Jakarta yang saat ini tengah ramai menjelang Pilkada 2017.

Komunikasi yang keras cenderung kasar serta sumpah yang negatif dinilai akan kontraproduktif dan kurang mendidik bagi anak-anak. 

"Ada 2 juta anak-anak Jakarta yang mendengar ucapan dan membaca perilaku elite yang berdampak langsung terhadap memori mereka," kata Koordinator Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat, Masykurudin Hafidz, melalui keterangan tertulis, Jumat (15/4/2016).

Masykurudin mengatakan, meskipun warga Jakarta yang bisa memilih kepala daerah harus berumur minimal 17 tahun, ucapan dan tindakan para aktor politik dan tokoh masyarakat berpengaruh terhadap kehidupan sosial serta pendidikan.

Ia memberi contoh komunikasi yang keras dan meremehkan antarsesama, bersumpah dengan cara melukai anggota badan dan berjanji akan melakukan tindakan yang tidak masuk akal. 

Sikap politik tersebut dinilainya kurang mendidik, terutama bagi anak-anak yang pengetahuan politiknya terbatas.

Maykurudin menilai, praktik politik orang dewasa ditangkap hanya sebagian oleh anak-anak. (baca: Mereka yang Akan "Pertaruhkan Nyawa" karena Ahok)

Ketegasan terhadap penyampaian masalah tertentu dengan nada yang tinggi, ditangkap oleh anak-anak bahwa yang bersangkutan sedang marah-marah.

"Janji akan melukai anggota badan atau melakukan sesuatu yang tidak masuk akal dipahami oleh anak-anak bahwa kekerasan fisik itu diperbolehkan," imbuhnya.

Oleh karena itu, lanjut dia, kebenaran yang ingin ditunjukkan tetap harus disampaikan dengan cara yang santun. Kesantunan tersebut juga harus dilakukan dengan cara yang jujur dan tidak pura-pura.

"Dengan cara yang santun dan tanpa sumpah yang dapat melukai kesatuan tubuh kita bersama," kata Masykurudin.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Lulung sebelumnya berjanji akan memotong telinganya jika Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berani menggugat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ke pengadilan terkait hasil audit pembelian sebagian lahan RS Sumber Waras.

Sebab, Ahok sebelumnya menyebut BPK menutupi kebenaran dan hasil audit pembelian lahan RS Sumber Waras ngaco. (baca: Lulung: Kalau Ahok Gugat BPK ke Pengadilan, Gue Potong Kuping Gue!)

"Kalau dia berani (gugat BPK ke pengadilan), bilang Ahok, gue potong kuping gue. Haji Lulung minta dipotong (kupingnya). Kalau dia berani nih ke pengadilan tuntut BPK, potong kuping gue," kata Lulung sambil menarik-narik telinganya di Universitas Negeri Jakarta, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (14/4/2016).

Ahok malah menantang balik Lulung. (baca: Ahok: Tanya Lulung, Iris Kupingnya Sampai Putus atau Cuma Luka Dikit?)

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Luhut Bela Jokowi soal Kaesang | Jokowi Jenguk Prabowo Usai Operasi Cedera Kaki

[POPULER NASIONAL] Luhut Bela Jokowi soal Kaesang | Jokowi Jenguk Prabowo Usai Operasi Cedera Kaki

Nasional
Kaesang Dinilai Unggul di Jateng, PDI-P Andalkan Kekuatan Kolektif

Kaesang Dinilai Unggul di Jateng, PDI-P Andalkan Kekuatan Kolektif

Nasional
Gerindra Usung Andra Soni-Dimyati Natakusumah Maju Pilkada Banten

Gerindra Usung Andra Soni-Dimyati Natakusumah Maju Pilkada Banten

Nasional
KPU: Cagub-Cawagub Usia 30 Tahun, Cabup-Cawabup 25 Tahun Saat Dilantik 1 Januari 2025

KPU: Cagub-Cawagub Usia 30 Tahun, Cabup-Cawabup 25 Tahun Saat Dilantik 1 Januari 2025

Nasional
Operasi Besar di RSPPN PB Soedirman, Prabowo: Saya Dua Kali Kecelakaan Terjun Payung

Operasi Besar di RSPPN PB Soedirman, Prabowo: Saya Dua Kali Kecelakaan Terjun Payung

Nasional
Jokowi Jenguk Prabowo Usai Jalani Operasi Cedera Kaki di RSPPN PB Soedirman

Jokowi Jenguk Prabowo Usai Jalani Operasi Cedera Kaki di RSPPN PB Soedirman

Nasional
Prabowo Jalani Operasi Besar di RSPPN Soedirman Pekan Lalu

Prabowo Jalani Operasi Besar di RSPPN Soedirman Pekan Lalu

Nasional
Disinggung Komunikasi dengan Anies untuk Pilkada Jakarta, Hasto: PDI-P Tidak Kurang Stok Pemimpin

Disinggung Komunikasi dengan Anies untuk Pilkada Jakarta, Hasto: PDI-P Tidak Kurang Stok Pemimpin

Nasional
Survei LSI: Ada Pengaruh Jokowi, yang Membuat Kaesang Unggul di Jateng

Survei LSI: Ada Pengaruh Jokowi, yang Membuat Kaesang Unggul di Jateng

Nasional
Mimi Campervan Girl dan Tim THK Dompet Dhuafa Bagikan Sapi Kurban untuk Warga Ohoidertawun

Mimi Campervan Girl dan Tim THK Dompet Dhuafa Bagikan Sapi Kurban untuk Warga Ohoidertawun

Nasional
Hasto Siap Hadir Jika Dipanggil KPK Lagi Juli Mendatang

Hasto Siap Hadir Jika Dipanggil KPK Lagi Juli Mendatang

Nasional
PDI-P Buka Peluang Kerja Sama Politik dengan PAN, Gerindra dan PKB di Beberapa Provinsi

PDI-P Buka Peluang Kerja Sama Politik dengan PAN, Gerindra dan PKB di Beberapa Provinsi

Nasional
Menkominfo Didesak Mundur soal PDN, Wapres: Hak Prerogatif Presiden

Menkominfo Didesak Mundur soal PDN, Wapres: Hak Prerogatif Presiden

Nasional
PDN Diretas, Wapres: Tidak Terpikirkan Dahulu Ada Peretasan Dahsyat

PDN Diretas, Wapres: Tidak Terpikirkan Dahulu Ada Peretasan Dahsyat

Nasional
Menteri BUMN Cek Kesiapan Jaringan Gas Pertamina di IKN

Menteri BUMN Cek Kesiapan Jaringan Gas Pertamina di IKN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com