Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KBRI Imbau WNI di Pakistan Tetap Tenang dan Waspada

Kompas.com - 28/03/2016, 15:26 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kedutaan Besar Republik Indonesia di Islamabad melaporkan, hingga saat ini, tidak ada informasi mengenai adanya warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam serangan bom di kota Lahore, Pakistan.

Ledakan bom yang terjadi di lapangan parkir di kota Lahore dilaporkan telah menewaskan setidaknya 65 orang dan ratusan orang lainnya luka-luka, termasuk perempuan dan anak-anak.

"KBRI Islamabad terus berkoordinasi dengan otoritas keamanan dan rumah sakit di Lahore untuk memperoleh informasi lebih jauh mengenai kemungkinan WNI yang menjadi korban," demikian isi keterangan tertulis dari Kementerian Luar Negeri RI.

KBRI telah mengimbau WNI di Pakistan, khususnya kota Lahore, untuk tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaan terhadap perkembangan situasi serta menghindari pusat-pusat keramaian yang rawan menjadi sasaran serangan.

Adapun jumlah WNI yang saat ini berada di Pakistan berjumlah 920 orang. Rinciannya, 752 orang berada di Islamabad dan 168 orang di Karachi.

Bom itu meledak di sebuah taman yang digunakan umat Kristen setempat untuk merayakan hari raya Paskah.

Ledakan itu terjadi berbarengan dengan bentrokan di Islamabad antara polisi dan pendukung seorang pembunuh gubernur yang telah dieksekusi sebulan lalu.

Sejak 2004, Pakistan disibukkan dengan pemberontakan kelompok radika. Kelompok-kelompok seperti Taliban secara rutin melakukan serangan sebagai bagian dari upaya mereka menggulingkan pemerintah.

Namun, kota Lahore, ibu kota kebudayaan Pakistan yang terletak tak jauh dari perbatasan dengan India, terbilang aman dalam beberapa tahun terakhir.

Secara umum, tingkat serangan kelompok militan menurun drastis sejak Angkatan Darat Pakistan menggelar serangan besar terhadap basis-basis Al Qaeda maupun Taliban di wilayah barat laut negeri itu pada 2014.

Meski demikian, sesekali kelompok militan masih bisa melakukan serangan balasan yang cukup mematikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Nasional
Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com