Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandji Pragiwaksono Ingin Anak Muda Lebih Sadar soal HAM

Kompas.com - 23/03/2016, 16:13 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komika Pandji Pragiwaksono mengatakan bahwa keinginannya untuk membahas persoalan pelanggaran hak asasi manusia sudah ingin direalisasikan sejak lama.

Pada 2011, Pandji pernah membuat rangkaian tur stand up comedy bertajuk "Bhinneka Tunggal Tawa" yang menyoroti ketimpangan pembangunan di Indonesia bagian timur.

Pada bulan April hingga Desember 2016, Pandji akan melakukan Tur Dunia Stand Up Comedy bertajuk "Juru Bicara".

Lewat tur yang akan digelar di 24 kota dan 5 benua itu, Pandji menyisipkan isu hak asasi manusia dalam setiap penampilannya.

"Sudah lama saya ingin membawa pesan-pesan hak asasi yang masih aktual untuk disampaikan melalui ruang-ruang kreatif dan menghibur seperti stand up comedy," ujar Pandji saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (23/3/2016).

"Dalam pembahasan HAM saya mendapat banyak masukan dari Kontras. Saya terkejut, banyak sekali anak muda yang minim informasi soal kasus-kasus HAM," tuturnya.

Menurut penuturan Pandji, gagasan tersebut muncul karena ia melihat anak-anak muda saat ini banyak yang tidak memahami persoalan hak asasi meski dalam kehidupan sehari-hari.

Pandji juga melihat pengetahuan anak muda terhadap kasus-kasus pelanggaran HAM di masa lalu masih sedikit.

Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk mengenalkan isu HAM ke anak muda, harus digunakan pendekatan kesenian dan budaya agar lebih mudah dicerna.

"Saya berharap anak muda jadi lebih sadar terhadap persoalan HAM," kata Pandji.

Selain pelanggaran HAM, Pandji juga akan bicara soal toleransi dan isu lingkungan. Ia pun berencana akan mengangkat isu gajah di Sumatera yang mulai punah karena habitatnya dijadikan perkebunan kelapa sawit dan permukiman.

"Saya tahu saya pintar ngomong, itu bakat saya, maka saya putuskan untuk menjadi juru bicara bagi kelompok-kelompok yang rentan terhadap pelanggaran," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com