Ketua DPP PPP Muktamar Bandung Epyardi Asda menuturkan, Majelis Islah tersebut dibentuk agar islah PPP tercapai. Pimpinan kedua kubu pun diminta untuk mengirimkan masing-masing lima nama.
Namun, kubu PPP hasil Muktamar Jakarta pimpinan M. Romahurmuzy tidak mengikuti instruksi Suryadharma itu. Hingga akhirnya, Suryadharma mengeluarkan surat pembentukan itu.
"Tugas majelis islah adalah untuk bermusyawarah dan berdiskusi guna menyelamatkan partai ini lewat islah dalam bentuk yang seutuh-utuhnya," ujar Epyardi di Kantor DPP PPP Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.
(Baca: Suryadharma Ali Bentuk Majelis Islah PPP)
Surat tersebut ditulis menyusul adanya Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM yang mengaktifkan DPP PPP hasil Muktamar Bandung. Karena kepengurusan Muktamar Bandung kembali disahkan, maka terdapat tiga Ketua Umum.
Oleh karena itu, majelis islah diusahakan terdiri dari lima orang perwakilan masing-masing kepengurusan, termasuk kepengurusan Bandung. Adapun, batas pengiriman nama-nama anggota yang ditentukan dalam surat tersebut adalah 27 Februari 2016.
Namun, hingga tanggal tersebut hanya kubu Jakarta yang mengumpulkan nama. Kemudian, Suryadharma memberikan surat kedua yang isi dan tujuannya sama, yaitu agar kubu Surabaya yang dipimpin Romahurmuziy mengirimkan nama-nama untuk majelis islah. Dengan batas pengumpulan nama 1 Maret 2016.
(Baca: Muktamar PPP Paling Lambat April 2016)
Sementara itu politisi PPP Fernita Darwis mengatakan, hingga hari ini kubu Romi belum juga menyerahkan nama. Sehingga, Suryadharma mengeluarkan Surat Keputusan Majelis Islah pertanggal 2 Maret 2016 hari ini tentang pembentukan majelis islah PPP.
"Waktu berlakunya 30 hri terhitung dari waktu diterbitkannya surat ini. Oleh karena itu majelis islah akan bekerja intens," kata Fernita.
"Walaupun kami (Jakarta) dimenangkan dengan keputusan in kracht, tapi kami tetap mengedepankan islah," ujarnya.
(Baca: Luhut: Karier Politik Ratusan Kader PPP Bisa Habis karena Pertikaian Elite)
Ketua Majelis Islah adalah Suryadharma Ali. Dengan sepuluh anggota, yaitu Epyardi Asda, Humphrey R. Djemat, Nukman Abdul Halim, Wardatul Asriah, dan Fernita Darwis mewakili kubu Jakarta. Sedangkan Habil Marati, Djafar Alkatiri, Syahrial Agamas, Ratieh Sanggarwaty, dan Wafi Maemon Zubair sebagai perwakilan muktamar Bandung.
Adapun penasehat majelis islah adalah Maemoen Zubair, Tosari Widjaya, Yudp Paripurno, Ramly Nurhapy, Tamam Achda, Thahir Saimana, dan Lukman Hakim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.