Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukti Kurang, MKD Tidak Tindak Lanjuti Laporan terhadap Ketua DPR

Kompas.com - 24/02/2016, 14:41 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, pihaknya tengah memverifikasi laporan Lembaga Advokasi Kebijakan Publik (LAKP) terhadap Ketua DPR Ade Komarudin.

Dari hasil verifikasi sementara, diputuskan jika berkas laporan yang telah diserahkan LAKP belum dapat ditindaklanjuti.

"Bukan ditolak, melainkan buktinya kurang. Maka, dikasih kesempatan untuk melengkapi," kata Dasco saat dihubungi, Rabu (24/2/2016).

Politisi Partai Gerindra itu enggan menduga apa motif di balik pelaporan terhadap Ade Komarudin. (Baca: Berfoto di Jet Mewah, Ketua DPR Dilaporkan ke MKD)

Menurut dia, tugas MKD hanyalah menerima laporan dari masyarakat untuk kemudian ditindaklanjuti apakah laporan yang diterima layak dilanjutkan atau tidak.

Saat disinggung mengenai motif politik di balik pelaporan tersebut, Dasco enggan berkomentar.

Ade merupakan salah satu kader Golkar yang masuk dalam bursa calon ketua umum Partai Golkar. (Baca: Fadli Zon Kini Tak Bela Ketua DPR yang Dilaporkan ke MKD)

"Seluruh kemungkinan selalu ada, mau motif politik maupun murni laporan. Tetapi, Ketua DPR ini kan termasuk 'LGBT', laki ganteng banyak teman. Saking gantengnya, banyak yang suka, banyak juga yang enggak," kata dia.

Ade sebelumnya dilaporkan LKAP ke MKD dengan tuduhan dugaan penerimaan gratifikasi berupa fasilitas jet mewah.

Koordinator LKAP, M Adnan, ketika memberikan laporan hanya menyerahkan bukti berupa dua buah foto yang diambil dari media sosial.

Ade membantah telah menerima gratifikasi fasilitas jet mewah dari seorang pengusaha. (Baca: Ade Komarudin Bantah Terima Gratifikasi Jet Mewah)

Ia mengatakan, jet mewah yang digunakan sebagai moda transportasi itu sebelumnya disiapkan oleh Wakil Bendahara Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo. (Baca: Bambang Soesatyo: Pesawat Sendiri Kok Dibilang Gratifikasi?)

"Saya paham, sekarang kan musim jelang munas. Saya maklum, manakala dikembangkan oleh beberapa teman yang mungkin merasa terganggu kalau saya mencalonkan," kata Ade di Kompleks Parlemen, Selasa (23/2/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Gerindra: Belum Memenuhi Kuota

Soal Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Gerindra: Belum Memenuhi Kuota

Nasional
KPK Komitmen Tuntaskan Perkara Eddy Hiariej

KPK Komitmen Tuntaskan Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Hari Anti Narkotika Internasional, Fahira Idris Paparkan 6 Upaya Berantas Peredaran NPS di Indonesia

Hari Anti Narkotika Internasional, Fahira Idris Paparkan 6 Upaya Berantas Peredaran NPS di Indonesia

Nasional
MKD Bakal Panggil PPATK Soal Anggota DPR Main Judi Online

MKD Bakal Panggil PPATK Soal Anggota DPR Main Judi Online

Nasional
PPATK Bakal Laporkan Anggota DPR Main Judi Online ke MKD

PPATK Bakal Laporkan Anggota DPR Main Judi Online ke MKD

Nasional
MKD Disebut Bisa Langsung Tindak Anggota DPR Pemain Judi Online Tanpa Tunggu Laporan

MKD Disebut Bisa Langsung Tindak Anggota DPR Pemain Judi Online Tanpa Tunggu Laporan

Nasional
KPK Ungkap Modus Dugaan Korupsi Bansos Presiden, Kualitas Dikurangi

KPK Ungkap Modus Dugaan Korupsi Bansos Presiden, Kualitas Dikurangi

Nasional
Tiba di Pearl Harbor, KRI Raden Eddy Martadinata-331 Akan Latihan dengan Puluhan Kapal Perang Dunia

Tiba di Pearl Harbor, KRI Raden Eddy Martadinata-331 Akan Latihan dengan Puluhan Kapal Perang Dunia

Nasional
PKS Pastikan Sudah Komunikasi dengan Anies Sebelum Memasangkannya dengan Sohibul Iman

PKS Pastikan Sudah Komunikasi dengan Anies Sebelum Memasangkannya dengan Sohibul Iman

Nasional
Jokowi Sebut Surplus Panen Padi di Kotawaringin Timur Akan Dibawa ke IKN

Jokowi Sebut Surplus Panen Padi di Kotawaringin Timur Akan Dibawa ke IKN

Nasional
Hari Anti Narkotika Internasional, Mengadopsi Kebijakan Berbasis Ilmiah

Hari Anti Narkotika Internasional, Mengadopsi Kebijakan Berbasis Ilmiah

Nasional
Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Dianggap Incar Efek 'Ekor Jas'

Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Dianggap Incar Efek "Ekor Jas"

Nasional
Jokowi Sebut Indonesia Akan Terdampak Gelombang Panas Empat Bulan ke Depan

Jokowi Sebut Indonesia Akan Terdampak Gelombang Panas Empat Bulan ke Depan

Nasional
Duetkan Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Kurang Diuntungkan Secara Elektoral

Duetkan Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Kurang Diuntungkan Secara Elektoral

Nasional
3 Desa Dekat IKN Banjir, BNPB: Tak Berdampak Langsung ke Pembangunan

3 Desa Dekat IKN Banjir, BNPB: Tak Berdampak Langsung ke Pembangunan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com