Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fitra Setuju Rencana Pembubaran 14 Lembaga Non-Struktural

Kompas.com - 18/02/2016, 04:40 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Yenny Sucipto, berharap pada era kepemimpinan Presiden Joko Widodo tak ada lagi lembaga-lembaga non-struktural yang membawa dampak terhadap pemborosan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) seperti pada era kepemimpinan lalu.

Yenny memaparkan, pada 2014, FITRA menemukan dari total Rp. 273 triliun untuk belanja pegawai, dua pertiganya dialokasikan untuk belanja pegawai di lembaga-lembaga non-struktural yang menurutnya mayoritas tak produktif.

"Pada kepemimpinan Jokowi seyogyanya perlu dipikirkan bahwa lembaga non-struktural yang diarahkan untuk ad hoc tiga tahun atau lima tahun itu dipikirkan kemanfaatannya sehingga tidak menyerap APBN," ujar Yenny usai acara diskusi di bilangan Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (17/2/2016).

Menurut dia, pemborosan tersebut tak sesuai dengan prinsip efisiensi dan efektif yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

Ia menambahkan, pada era sebelumnya dua pertiga lembaga non-struktural tak produktif.

Menurut Yenny, Jokowi harus dapat mengefisiensikan lembaga-lembaga negara yang ada dan tak perlu mempertahankan lembaga yang tak memberikan efek tertentu dalam implementasi rencana kerja pemerintahan.

"Dan itu malah akan membebani APBN. Kami tidak menginginkan itu," kata Yenny.

Sebanyak 14 lembaga non-struktural negara terancam dibubarkan.

Menteri Penayagunaan Apartur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi menuturkan, nasib 14 lembaga tersebut tinggal menunggu keputusan dari presiden Joko Widodo.

Usul pembubaran diberikan Kemenpan RB dilakukan sebagai langkah efisiensi struktural dalam konteks reformasi birokrasi.

Evaluasi dilakukan terhadap 25 lembaga negara non struktural yang bersifat ad hoc. Namun, hanya 14 di antaranya yang direkomendasikan untuk dibubarkan.

Tapi dia menolak menyebut ke-14 lembaga negara non-struktural tersebut karena khawatir akan muncul polemik.

Meski dibubarkan, Yuddy meminta pegawai dan pejabat yang bertugas di lembaga tersebut tidak panik karena mereka akan dikembalikan ke lembaga kementerian terkait.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Nasional
Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Nasional
Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Nasional
Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Nasional
Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Nasional
Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Nasional
Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Nasional
Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah 'Presidential Club', Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah "Presidential Club", Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com